Refly Harun: Perpecahan Antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani Itu Sesuatu yang Serius

- 5 November 2021, 09:00 WIB
Pengamat politik Refly Harun menanggapi perpecahan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang terlihat lebih serius, ditambah lagi adanya deklarasi dari para relawan yang mendutkan Prabowo Subianto da Puan Maharani di Pipres 2024.
Pengamat politik Refly Harun menanggapi perpecahan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang terlihat lebih serius, ditambah lagi adanya deklarasi dari para relawan yang mendutkan Prabowo Subianto da Puan Maharani di Pipres 2024. /Tangkapan layar Youtube.com/Refly Harun.

ZONA PRIANGAN - Panasnya Pilpres 2024 mulai terasa akhir tahun ini. Sekelompok massa yang mengatasnamakan Poros Prabowo-Puan mendeklarasikan dukungan terhadap Prabowo Subianto dan Puan Maharani untuk maju dalam Pilpres 2024.

Para relawan terpanggil menghimpun dan menyatukan visi, misi, dan tekad untuk tampil dan bergerak bersama dalam mengambil bagian untuk mendorong agar terwujudnya keduanya menjadi capres 2024. Dalam waktu singkat Poros Prabowo Puan akan membentuk Perwakilan di seluruh Wilayah Indonesia.

Menurut mereka, Urgensi dari dukungan kepada dua elite politik tersebut, Indonesia sedang dalam masalah pandemi Covid-19 yang membikin perekonominan negeri ini terganggu sehingga meruntuhkan sendi-sendi perekonomian, meruntuhkan stabilitas politik, ketahanan yang sekarang ini mungkin menjadi prioritas.

Baca Juga: Menteri LHK Siti Nurbaya: Penebangan Hutan Tidak Boleh Dihentikan Demi Pembangunan yang Sedang Berlangsung

Sejumlah masalah di negeri ini, bisa diatasi oleh sosok pemimpin yang kuat. Dalam konteks ini, menurut para relawan duet Prabowo-Puan diklaim mampu menjawab tantangan yang sedang dihadapi oleh Indonesia.

terkait dekalrasi Prabowo dan Puan Maharani tersebut, pengamat politik Refly Harun menanggapinya dalam channel youtube pribadinya yang diunggah Kamis 4 November 2021.

Refly mengatakan, yang paling gampang adalah perpecahan antara Ganjar pranowo, dan Puan Maharani itu sesuatu yang rasanya sesuatu yang serius. Karena serius itulah maka Puan Maharani berusaha meningkatkan bargaining position-nya, kalau dia maju sebagai calon presiden maka dia akan senantiasa tertinggal dibandingkan Ganjar pranowo.

Baca Juga: Said Didu: Perusahaan Bisnis PCR Sudah Dibentuk Sejak April 2020

Refly menambahkan, sementara kalau dia bergandeng sama Anies Baswedan mungkin secara Ideologi dan juga dukungan kekuatan istana maupun kekuatan oligarki dalam tanda kutip mungkin tidak menginginkan itu.

"Maka yang di endorse adalah Prabowo Subianto jadi dalam konteks ini hanya tiga orang inilah yang memang sepertinya surveynya selalu tinggi, tidak mungkin dipasangkan kepada Ganjar pranowo, karena sama-sama PDIP dan dia secara bersaing bersama Ganjar, tidak juga bisa dipasangkan dengan Anies Baswedan karena secara chemistrynya mungkin tidak dapat,"katanya.

Selain itu refly memaparkan analisisnya, jika Puan disandingkan dengan Prabowo Subianto ini makin membuktikan bahwa Prabowo memang sesungguhnya dari arus yang sama dengan PDIP. Jangan lupa kalau mereka pernah bergabung pada Pilpres 2009, pada saat itu Prabowo Subianto menjadi wakil presidennya dan Megawati jadi Presidennya.

Baca Juga: Refly Harun: Bukan Masalah Andika Perkasa, Jabatan Panglima TNI dan Kapolri Makin Hari Sangat Politis

"Kalau Prabowo bekerjasama dengan Puan Maharani ya rasanya bukan sesuatu kejutan dan biasa-biasa saja. Sesuatu yang rasanya cuma mengulangi saja. Kemarin sama ibunya, ini dengan anaknya. Itu yang membuat deklarasi ini tidak dideny karena cara meningkatkan elektabilitas adalah memajukan sendiri atau dimajukan bersama-sama dengan Prabowo Subianto,"ujarnya.

Kata Refly Harun, bagaimana hasil akhirnya nanti tergantung elektabilitas Puan Maharani. Kalau memang cukup kuat akan maju sendiri. Kalau tidak cukup kuat ya tetap dengan Prabowo Subianto.

"Bagaimana dengan Ganjar Pranowo tergantung dengan presiden Presiden Jokowi. Kalau Megawati tidak bisa berubah lagi ya karena ini untuk anak Kalau kemarin kan dia untuk dirinya sendiri ketika untuk dirinya sendiri dia mau mengalah dengan Jokowi. Tapi ketika untuk Puan Maharani ya Maukah Megawati menyuruh Puan untuk mengalah, Katakanlah misalnya Puan tidak mau mengalah maka peluang Ganjar hanya ada di Jokowi,"ujarnya.

Baca Juga: Rocky Gerung: Pihak yang Hack Akun Youtube Percuma, Kita Bikin Saja Lagi Apa Susahnya

Menurut Refly Harun, kalau Jokowi misalnya meng-endorse Ganjar pranowo, maka Jokowi ada kepentingan untuk menggaet partai politik dan partai politik yang terdekat yang bisa digaet adalah Partai Golkar jadi Ganjar Pranowo dengan Airlangga Hartarto.

Secara Ganjar Pranowo elektabilitasnya lebih tinggi karena kalau dibalik maka akan ada persoalan mudah-mudahan dua calon tidak memborong partai politik sehingga ada calon ke-3 calon ketiga dilihat siapa aja? Apakah Anies Baswedan, Apakah calon yang lain yang penting calon itu adalah di luar istana. Sehingga nantinya ada dinamika dalam pertarungan presiden dan wakil presiden jauh lebih menarik, lebih menarik lagi kalau presidensial threshold hilang.

"Ini bukan berarti kemudian Puan pasti dengan Prabowo tapi ini adalah cara menaikkan elektabilitas nanti akan ditentukan pada saat-saat akhir nanti, apa Puan kuat untuk calon sendiri atau tidak,"ujar Refly Harun.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x