Reshuffle Kabinet: Refly Harun Sebut Ada Sejumlah Menteri yang Aman dan Tidak Mungkin Digeser

- 9 Desember 2021, 06:03 WIB
ahli dan pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan Sejumlah menteri dikabarkan akan diganti dengan nama baru. Sejumlah menteri yang bukan berasal dari partai politik pun disebut bakal digeser.
ahli dan pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan Sejumlah menteri dikabarkan akan diganti dengan nama baru. Sejumlah menteri yang bukan berasal dari partai politik pun disebut bakal digeser. /Tangkapan layar Youtube.com/ Refly Harun.

ZONA PRIANGAN - Dalam Channel Youtube pribadinya yang diunggah Rabu 8 Desember 2021, ahli dan pakar hukum tata negara Refly Harun membeberkan analisanya terkait Reshuffle Kabinetnya Presiden Jokowi.

Sejumlah menteri dikabarkan akan diganti dengan nama baru. Sejumlah menteri yang bukan berasal dari partai politik pun disebut bakal digeser.

Menurut refly Harun, hingga hari Ini kita belum mendengar juga soal Reshuffle kabinet ini.  Mungkin saja rencana reshuffle bakal tertunda karena kita tahu sedang ada erupsi Gunung Semeru yang membuat presiden Jokowi sibuk dan Barangkali belum sempat untuk memikirkan soal Reshuffle.

Baca Juga: Rocky Gerung: Presiden Jokowi Sendiri Tidak Mau Membatalkan Presidential Treshold

Tapi Refly Harun sangat tertarik apa yang dikatakan Arya Fernandez sebagai peneliti CSIS Indonesia yang  menduga ada beberapa kriteria menteri yang bakal terkena reshuffle.

Dia menyebut ada bobot politik hingga kinerja yang bisa mempengaruhi menteri terkena reshuffle.

"kalau kita mau mengukur yang namanya bobot Reshuffle. Satu bobot politik dan yang kedua adalah bobot kinerja,"ujar Refly Harun.

Baca Juga: Novel Baswedan Mengaku Masih Punya Keinginan untuk Kembali ke KPK

Refly menjelaskan, kalau kita kaitkan dengan bobot politik, maka menteri yang punya klik atau kedekatan atau cantolan kepada partai politik pengusung mereka, dan partai politik telah mendapatkan jatah di pemerintahan presiden Jokowi. Maka menteri-menteri seperti ini aman.

Biasanya karena kalau menteri-menteri ini diganti, penggantinya harus berasal dari partai politik yang sama dan biasanya mereka sudah mengajukan kader terbaiknya untuk jabatan itu.

Refly Harun menambahkan yang kedua adalah dia punya bobot politik karena kedekatan dengan Presiden Jokowi sendiri.

Baca Juga: Habib Bahar: Kritikan Saya Hanya untuk Melawan Kezaliman dan Ketidakadilan Pemerintah terhadap Umat Islam

"Nah kalau bicara kedekatan dengan Presiden Jokowi maka anak emas Presiden Jokowi itu dua yaitu Luhut binsar Panjaitan dan Erick Thohir,"ujarnya.

Menurutnya, walaupun orang lain ribut mengenai katakanlah soal pelanggaran etika pemerintahan bahkan Erick Thohir diadukan bersama kakaknya Boy Thohir karena dianggap melakukan tindak pidana KKN, tapi itu tidak jaminan bagi pemerintahan Jokowi untuk melepas Erick Thohir karena kedekatan psikologis.

"Karena kita tahu bahwa Erick Thohir, Luhut binsar Panjaitan, Pratikno, Basuki Hadi Mulyo adalah menteri-menteri yang secara personal memang sangat dekat dengan Presiden Jokowi sehingga sepertinya akan susah mereka digeser,"sambungnya.

Baca Juga: Febri Diansyah: Bukti Nyata KPK Keliru Menyingkirkan Novel Baswedan Cs, TWK Cacat Hukum

Kata Refly Harun, masalahnya adalah ada beberapa menteri yang tidak punya kinerja yang baik tapi bukan juga katakanlah memiliki klik politik dekat walaupun ia diendorse partai politik.

Misalnya seperti tadi dikatakan menteri tenaga kerja yang menimbulkan pro dan kontra kinerjanya kemudian menteri Nadiem Makarim juga misalnya, menteri-menteri lainnya juga yang banyak disoroti.

"Tapi sekali lagi diantara mereka walaupun kerjanya buruk kalau mereka memiliki kedekatan psikologis, saya ingin mempertanyakan jelas sebenarnya apa yang ingin dicapai oleh pemerintahan presiden Jokowi ketika mereka mengadakan reshuffle, apakah memunculkan Legacy ataukah sekedar mengubah komposisi saja karena PAN masuk dalam pemerintahan?,"kata Refly Harun.

Baca Juga: Inilah Alasan Luhut Binsar Pandjaitan Batalkan PPKM Level 3 Seluruh Indonesia Saat Nataru

Refly Harun menambahkan, kalau hanya sekedar mengubah komposisi maka sampai akhir pemerintahan di prediksi pemerintahan ini tidak akan memunculkan prestasi yang luar biasa. "ya mungkin prestasi biasa-biasa saja atau medioker,"ujarnya.

"Dalam masa pengabdian terakhir sebelum kemudian pensiun sebagai presiden dengan masa jabatan dua periode, maka Jokowi harusnya mengangkat menteri-menteri yang jempolan, menteri-menteri yang menjadi problem solver untuk masalah masalah pemerintahan sehingga bisa diandalkan dan tidak menjadi beban kabinet maupun beban Presiden Jokowi,"ujar Refly Harun.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x