Network
ZONA PRIANGAN - Bagi penceramah Habib Bahar Bin Smith, yang namanya pengaduan akan ia hadapi, jangan kan hanya satu pengaduan, seribu pengaduan pun tidak akan takut. Hal itu terungkap ketika penceramah asal Sulawesi Utara itu bicara di podcast Karni Ilyas Club.
"Jangankan satu pengaduan atau dua pengaduan Bang Karni, jangankan satu dua tiga laporan, seribu laporan pun sejengkal saya tidak akan mundur, saya bakal maju," kata Habib Bahar Bin Smith di podcast Karni Ilyas Club, Kamis 23 Desember 2021.
Lebih lanjut Habib Bahar mengatakan bahwa dirinya sebagai warga negara yagn baik, dirinya selalu hadir memenuhi panggilan dari pengadilan.
Baca Juga: Habib Bahar: Saya Menebar Kebencian Kepada Siapa? Putar Rekamannya Secara Utuh Jangan Dipotong-potong
"Andaikan ada surat panggilan, saya bakal datang sebagai warga negara yang baik. Saya tidak pernah mangkir. Selama ini proses hukum tidak pernah sekali pun saya mangkir," tambahnya.
Jadi, tidak benar jika ada yang memberitakan Habis Bahar Bin Smith pernah mangkir dari panggilan pengadilan.
"Ada waktu itu di berita yang mengatakan,'Habib Bahar Mangkir dari Panggilan',hoak!, bohong itu. Saya tidak pernah mangkir, setiap ada panggilan pertama pasti saya selalu datang. Mau sehat, mau sakit, saya selalu datang," ujarnya.
Baca Juga: Refly Harun: PDIP dan Golkar Mencoba Menghadang SBY
Bagi pria dengan nama lengkap Sayyid Bahar bin Ali bin Smith ini, yang namanya kebenaran harus diperjuangkan, tak peduli dengan siapa pun. Selama itu benar, maka harus diperjuangkan, meskipun risikonya dipenjara atau bahkan nyawa sekali pun.
"Nah ini ada dua laporan, dua pengaduan, jangan kan dua, mau seribu laporan bakal saya hadapi. Tidak ada urusan, kenapa? Karena saya hidup dengan prinsip saya yang saya sampaikan adalah kebenaran dan saya tidak peduli dengan siapa pun. Selama saya benar, saya berjuang untuk agama, untuk Islam, untuk bangsa khususnya," jelasnya.
"Kan saya bilang, NKRI bagi saya itu harga mati, Pancasila harga mati, UUD 45 bagi saya harga mati. Jadi, jangan kan cuma dipenjara, nyawa saya, jiwa saya murah buat tumpah, Bang Karni," pungkasnya.***
