Network
ZONA PRIANGAN - Beberapa waktu yang lalu Pidato Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha di Hari Ulang Tahun (HUT) PSI ke-7 mendapat sorotan dari banyak pihak.
Pasalnya, Giring menyebut bahwa Indonesia akan suram bila dipimpin seorang pembohong yang pernah dipecat oleh Presiden Jokowi.
Ini bukan pertama kali Giring menyerang Anies dengan pernyataan serupa.
Baca Juga: Refly Harun: Jelang Akhir Pemerintahan Jokowi, Banyak yang Mengeluh Belum Mendapat Jabatan
Serangan pertama disampaikan Giring dalam sebuah video di akun Twitter PSI, pekan ketiga September lalu.
Dalam video itu, Giring menyebut Anies seorang pembohong yang telah menggunakan uang rakyat demi ego pribadi.
Terkait hal itu, Gubernur Jakarta Anies Baswedan menanggapi dengan santai.
Baca Juga: Gugatan Kubu Moeldoko Kalah Lagi,Refly Harun:Tidak Pada Tempatnya Moeldoko 'Take-Over' Partai Demokrat
Dalam sebuah video yang diunggah akun twitter @Umar Hasibuan Al Chelsea, Anies Baswedan mengatakan telinga tidak boleh tipis ketika seseorang menjadi pejabat publik.
"Kalau berada di wilayah publik telinga tidak boleh tipis, kita dengarkan saja," kata Anies.
Sebaliknya, Anies mengatakan seseorang yang menyampaikan kritik secara kasar maka hal itu menunjukkan kemampuan orang tersebut.
Baca Juga: Adhie Massardi: Gus Dur Menangis dan Gelisah Memikirkan Nahdlatul Ulama
"Kita dengarkan saja. Bagi saya yang sedang bekerja ini semua adalah ungkapan pendapat rakyat, baik yang mendukung, baik yang tidak, baik yang mencaci, baik yang kata-katanya kasar, itu sama saja mempermalukan dirinya sendiri.
Jangan tempatkan Jakarta sebagai masalah pribadi, ada yang mengatakan plus ada yang mengatakan minus. Saya sedang diamanati selama 3 tahun terakhir mengurus Jakarta. Apakah masalahnya baru muncul 3 tahun terakhir? Tentu saja tidak. Masalahnya sudah ada lama dan kemudian ketika orang mengkritik, ya rileks saja,"ujar Anies Baswedan.***
