Network
ZONA PRIANGAN - Puluhan hektare sawah di Blok Jatinutug, Desa Lojokobong, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka terendam banjir akibat luapan sungai Cikamangi dan Cibayawak setelah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut serta air kiriman dari wilayah hulu.
Rendaman air mencapai setinggi kurang leboh 40 cm sedangkan kondisi padi baru berumur satu bulanan lebih, sebagian diantaranya baru saja dilakukan pemupukan kedua. Akibat terkena banjir pupukpun terbawa arus air dan petani harus melakukan pemupukan ulang serta menanami kembali sebagian tanaman padi yang rusak terkubur lumpur serta terbawa hanyut.
Menurut keterangan salah seorang petani Riyan, banjir yang melanda sawahnya berlangsung hampir dua hari sejak Sabtu malam malam hingga Senin siang 8-10 Januari 2022. Sebagian tanaman padi rebah tertimpa lumpur dan sampah yang terbawa air.
Baca Juga: Sejumlah ASN Mengeluh Aplikasi Sirancage Belum Bisa Diakses
“Sawah saya belum ketahuan kerusakannya seperti apa karena air masih merendam tanaman, tapi yang lain tanaman rebah terutama yang berdekatan dengan aliran sungai,” kata Riyan.
Hal senada disampaikan Udin petani lainnya, menurutnya banjir yang melanda wilayahnya setiap tahun terjadi disaat hujan deras atau hujan terjadi di wilayah hulu. Maka air sungai Cikamangi meluap dan airnya merendam sawah.
Dia tidak mengetahui berapa nilai kerugian yang dideritanya dengan alasan air belum surut dan tanaman baru berumur satu bulanan. Rencananya dia akan menanami kembali tanaman yang rusak dengan bibit yang tersedia yang sengaja dicadangkan untuk mengantisipasi kerusakan akibat banjir, yang disebutnya untuk ngayuman.
Baca Juga: Menhub Budi Karya Optimis Bandara Kertajati akan Segera Menjadi Magnet Investasi
Kepala Desa Lojokobong, Kecamatan Ligung, Kabuaten Majalengka, Eman, mengatakan, ada sekitar 45 hektare sawah di wilayahnya yang terendam banjir, seluas 6 hektare diantaranya mengalami rusak parah karena arus deras air yang meluap dari dua sungai Cikamangi dan Cibayawak.
