Mengenal Tradisi King Ho Ping, Megantarkan Roh Leluhur

- 16 Agustus 2022, 04:53 WIB
Upacara Klenteng Hok Tek Tjeng Sin Majalengka diselenggarakan peringatan King Ho Ping atau Bohto.
Upacara Klenteng Hok Tek Tjeng Sin Majalengka diselenggarakan peringatan King Ho Ping atau Bohto. /Zonapriangan.com/Rachmat iskandar ZP

Seksie Upacara Klenteng Hok Tek Tjeng Sin, Ika Wartika pada upacara King Ho Ping ini juga ada prosesi membakar replika perahu dan uang. Ada 100 perahu terbuat dari kertas dan uang dengan jumlah yang sama dan kedemuanya diwadahi karung. Disamping altar tertulis nama-nama almarhum yang didoakan, nama-nama tersebut ditulis di kertas warna putih merah

“Perahu ini melambangkan untuk penyeberangan para leluhur, untuk mendapatkan tempat di sisi Tian Yang Maha Agung.” katanya.

Baca Juga: Bupati Majalengka Berikan Beasiswa untuk Anak Korban Kecelakaan Maut

Sedangkan sesajen lainnya berupa makanan dan kue dengan lima warna sebagai pengenangan dan penghormatan bagi arwah umum maupun keluarga. Serta menyajikan minum sebagai simbol jamuan layaknya arwah masih hidup di dunia.

“Kalau makanan ini adalah keinginan orang hidup sebagai penghormatan saja karena orang mati sudah tidak membutuhkan makan dan minum,” ungkap Edhy Subarhi.

Semua sesajen yang disajikan, biasanya dibagikan kepada mereka yang hadir di tempat ibadah, sedangkan beras, mie, telur dan makanan mentah juga makanan kemasan pabrik lainnya dibagikan kepada masyarakat umum. Untuk mereka yang membutuhkan.

Baca Juga: Cuaca Panas dan Angin yang Cukup Kencang Diperkirakan Berlangsung hingga September Mendatang

Sementara itu mereka yang menyampaikan doa pada acara King Ho Ping berasal dari Jakarta, Bekasi, Sumedang, Bandung.***

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x