BMKG: Prediksi Musim Hujan akan Mulai pada Awal Bulan November

- 12 September 2022, 08:56 WIB
Ilustrasi Hujan
Ilustrasi Hujan /Pixabay/diego_torres

ZONA PRIANGAN - Sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke musim penghujan, tak heran jika beberapa hari terakhir terjadi hujan dengan intensitas sedang dan ringan, hujan bisa disertai angin kencang dan petir.

Menurut keterangan Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jatiwangi dan Kertajati, Ahmad Faiz Zyin, pada bulan September curah hujan diprakirakan sebesar 50 sampai dengan 200 mm per bulan. Ini termasuk kategori rendah hingga menengah dengan waktu singkat.

“Hujan dapat disertai petir dan angin kencang, untuk itu masyarakat dihimbau untuk selalu waspada, begitu hujan turun disertai petir segera berlindung, hindari pepohonan kala hujan disertai angin kencang.” ungkap Faiz.

Baca Juga: Berikut ini Cara Mengetahui Apakah Terdaftar Sebagai Penerima Bantuan Subsidi Upah atau BSU 2022

Awal musim penghujan untuk wilayah Majalengka bagian Selatan meliputi Lemahsugih, Malausma, Cingambul, Talaga, Bantarujeg sudah dimulai pada dasarian II, antara tanggal 11 hingg tgl 20 di bulan Oktober, untuk wilayah Utara Majalengka meliputi, Kertajati, Jatitujuh, Ligung, Sumberjaya, Dawuan, Jatiwangi, Kasokandel, kadipaten, Panyingkiran, Palasah, sebagian Leuwimunding musim mpenghujan mulai pada Oktober dasarian III, antara tanggal 21 hingga akhir bulan.

Sedangkan wilayah Kecamatan Majalengka, Sindang, Rajagaluh, Sindangwangi, Maja, Argapura dan Banjaran serta Cikijing , musim penghujan diprakirakan baru akan dimulai pada dasarian I atau antara tanggal 1 hingga tanggal 10, di bulan November.

Para petani huma di Desa Nunuk, Kecamatan Maja kini belum memulai membersihkan lahan walaupun hujan sudah mulai turun. Biasanya menurut Usman, Cicih dan Saehu sebelum turun hujan petani sudah menyiangi halan atau petani menyebutnya ngosrek.

Baca Juga: Pendaftar Umrah yang Mengajukan Permohonan Rekomendasi Terus Bertambah

“Sepertinya ini hujan yang maju, jadi petani belum ngosrek,” ungkap Usman.

Sementara itu di beberapa wilayah di Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh terutama di area perkebunan bawang merah, hujan jusru dicegah para petani bawang. Alasannya jika hujan rurun dengan intensitas tinggi bahkan ringan sekalipun akan merusak tanaman bawang mereka. Akibat terkena hujan tanaman bawang akan membusuk dan gagal panen, apalagi saat ini tanaman bawang baru berusa sekitar tiga mingguan. Untuk dipanen masih perlu waktu sekitar lima hingga enam mingguan, dan ada pula yang baru mulai tanam yang akan dipanen dua bulan kedepan.

Para petani bawang merah kabarnya berusaha menyewa pawang hujan selama musim tanam hingga panen. Tak heran ketika di wilayah lain hujan maka di sekitar area tanaman bawang tidak pernah turun hujan.

“Kemarin saja di Kadipaten hujan besar hingga Pagandon, sementara di Blok Leuweungbata, Desa Pakubeureum, tidak terjadi hujan, padahal jaraknya tidak sampai setengah kilometer,” ungkap Asep Trisno warga Desa Pakubeureum yang menjadi salah satu sentra pertanian bawang merah.

Baca Juga: Dana BLT BBM di Majalengka Mulai Didistribusikan

Demikian juga pada Minggu (11/9/2022) siang, di Majalengka hujan mulai turun sejak pukul 12.00 Wib sementara wilayah Desa Pakubeureum cuaca cukup panas.Hal senada disampaikan Caryo warga Blok Rancabolang, Desa Pasindangan, Kecamatan Jatitujuh, di wilayahnya terdapat puluhan hektare tanaman bawang merah.

Para petani bawang dari luar daerah berusaha mencegah turun hujan. Karena jika tidak menyewa pawang hujan maka hujan akan turun seperti halnya di wilayah lain.

“Tanaman bawang tidak boleh terkena hujan, kalau kena hujan. Sekali saja hujan bisa langsung rusak. Begitu hujan reda pekerja harus langsung menyemprot agar tidak terkena serangan hama. Makanya para petani bawang akan sangat panik ketika hujan turun, karena terancam gagal panen, mereka bisa rugi ratusan juta bahkan miliaran, apalagi tahun sekarang karena harga bibitnya mahal, kemarin waktu tanam mencapai Rp 80.000 per kg,” ungkap Caryo.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x