Normalisasi Sungai Cimande Mengganggu Saluran Air ke Lahan Pertanian

- 6 Juli 2020, 14:22 WIB
SEORANG petani berada di dekat saluran air yang rusak, sehingga mengganggu lahan pertanian.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA
SEORANG petani berada di dekat saluran air yang rusak, sehingga mengganggu lahan pertanian.*/ENGKOS KOSASIH/GALAMEDIA /

Menurutnya, pembangunan dam di aliran Sungai Cimande itu tidak jauh dari perlintasan kereta api.

Dengan adanya pembangunan dam itu, imbuh Jana, bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian di lima desa, yakni Desa Sukamulya, Hautpugur, Jelekong, Cangkuang dan Desa Linggar.

Baca Juga: Turnamen Unik, Main Voli Gunakan Bola Plastik dan Berhadiah Seekor Ayam

Dengan adanya pembangunan dam itu bisa menampung air saat musim hujan, di saat musim kemarau air bisa disalurkan ke lahan pertanian.

"Sudah kita ketahui setiap musim kemarau, Rancaekek itu kekurangan air. Sebaliknya pada musim hujan rawan banjir," ujarnya.

Ia berharap dengan adanya pembangunan dam itu untuk menanggulangi kebutuhan air untuk mengairi lahan pertanian disaat memasuki musim kemarau.

Baca Juga: Jaguar Land Rover Tetap Produksi Mobil Diesel

"Dampak normalisasi Sungai Cimande, menghambat aliran air ke lahan pertanian. Yang jelas harus ada penataan kembali aliran air ke lahan pertanian. Apalagi saat ini menghadapi musim kemarau, sehingga persediaan air untuk lahan pertanian harus aman," ucapnya.

Lebih lanjut Jana juga turut menyinggung kondisi pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah cair di Kecamatan Rancaekek, khususnya di aliran Sungai Cimande sudah mulai bisa diminimalisir. Sehingga tidak lagi terjadi pencemaran limbah pabrik.

Pencemaran lingkungan yang disebabkan limbah pabrik sudah berkurang. Aliran air Sungai Cimande sudah terlihat bersih.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x