Kampung tangguh ini di antaranya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan saat beraktivitas di luar sehingga bisa menekan penyebaran Covid.
Di samping itu masyarakat bisa tetap beraktivitas dalam banyak hal dan bisa tetap bertahan hidup ditengah penyebaran Covid. Karenanya ditengah pandemi ekonomi masyarakat tetap dibangun, baik sektor industri, UMKM, pertanian, pedagangan dan sebagainya.
Baca Juga: Target Partisipasi Pemilih di Kabupaten Pangandaran 77,5 Persen
Untuk itu kepolisian dan TNI mengajak masyarakat bagaimana membangun ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi masyarakat di tengah pandemi ini.
“Di beberapa kabupaten kota lain di Jabar, kampung tangguh ini ada di satu kecamatan satu desa. Namun di Kabupaten Majalengka ternyata punya kelebihan satu kecamatan ada lebih dari satu kampung tangguh. Ini luar biasa patut dicontoh,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan kegiatan panen raya di luas areal sekitar 8 hektare, panen ikan nila dan lele, melihat tanaman hydroponik serta pameran UMKM dan peluncuran aplikasi Pencegahan Karhutla berbasis IT E PMR, ruang isolasi, Puskesdes, Posluhdes, gudang sembako dan dapur umum.
Baca Juga: Aurel Sudah Tidak Sabar Ingin Menikah dengan Atta, Ini Alasannya
Kapolres Majalengka aplikasi Pencegahan Karhutla berbasis IT E Polres Majalengka Raharja, disana mengkolaborasikan semua elemen diantaranay Kepolisian, TNI, BPBD, Lapan, Pemda masyarakat untuk mengatasi kasus Karhutla.
Siapaun yang mendapat laporan atau melihat potensi kebakaran akan langsung menghubungi komponen ini dan terkoneksi melalui E PMR yang kemudian dipantau melalui GPS untuk memastikan keberadaan titik api, serta menindaklanjutinya dengan kelengkapan apa yang diperlukan untuk melakukan pemadaman daat tim berada di sana.
“E PMR ini akan cukup epekif bagi upaya mepadaman dan meminimalisasi terjadinya atau luasnya kebakaran,” kata Kapolres.***