Stop Komentar Negatif di Media Sosial

- 2 Agustus 2020, 19:10 WIB
Medsos
Medsos /

Menariknya, sebanyak 43,68% pemberi komentar negatif tersebut adalah orang yang tidak dikenal.

Artinya mereka bukanlah teman dekat, anggota keluarga, atau teman kerja, melainkan pengguna media sosial yang identitasnya tidak jelas, tidak terferivikasi, atau bahkan palsu.

Baca Juga: Warga Antusias Menyambut Program Pembinaan Tahfidz Quran

Kemudian, sebagian besar atau sebanyak 57,06% penerima komentar negatif tersebut cenderung memilih untuk tidak merespon komentar negatif yang diterima.

Alasan yang disampaikan beragam, mulai  dari merasa malas untuk membalas, menghindari konflik, dan menghindari perdebatan. Sedangkan sebesar 31,35 merespon bersedia membalasnya saat itu juga.

Menurut Riyani, hal ini penting untuk ditelaah lebih lanjut guna mengetahui dampak tidak merespons terhadap maraknya budaya berkomentar negatif di media sosial.

Baca Juga: Memasuki AKB, Senam Sehat Sabilulungan Digelar Kembali

“Berangkat dari permasalahan tersebut dan kepedulian kami serta diperkuat dari data survei yang diterima, kami menyimpulkan bahwa salah satu langkah nyata yang dapat dilakukan dalam menanggulangi dampak komentar negatif di media sosial adalah dengan menggalakkan sebuah gerakan sosial. “ kata pemilik Yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan tersebut

Hal ini turut didukung oleh 72,61% responder survei From I to E yang menyatakan setuju atas perlunya pembentukan gerakan sosial untuk mengedukasi dampak komentar negatif di media sosial.

Ke depan, From I to E berharap dapat menjadi platform yang aman untuk menyebarkan dan meningkatkan kesadaran untuk lebih bertanggung jawab dan bijak dalam menggunakan media  sosial.

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x