"Alhamdulillah mesin ini mendapat tanggapan yang baik dari para petani. Bahkan diberi kepercayaan untuk memproduksi lebih banyak," terangnya, Minggu (2/8/2020).
Baca Juga: Selama Penyembelihan Tidak Ditemukan Hewan yang Sakit, Polres Kurban 3 Sapi dan 15 Kambing
Di awal usahanya, ia hanya memiliki modal Rp. 5 juta untuk membeli perlengkapan.
Ia beruntung banyak pemesan yang menyimpan uangnya terlebih dulu, sehingga bisa menggunakannya untuk memulai produksi.
"Para petani di wilayah Baregbeg sini, terutama di wilayah Lakbok, semakin banyak yang buat ke saya," ungkap pemuda yang juga lulusan MA Al Azhar Citangkolo Kota Banjar.
Baca Juga: Klaster Plered Bertambah, Ada Pasien Covid-19 Akibat Transmisi Lokal
Mesin perontok padi minimalis buatan Miftah memiliki bobot hanya 25 kilogram.
Padi dirontokkan dengan menggunakan paku yang telah disusun di dalam mesin.
Menurut Miftah, penggunaan paku rapat meringankan saat padi dimasukan ke mesin untuk dirontokkan.
Baca Juga: Hasil Pengamatan di Tempat Wisata, Banyak Warga Tak Mengenakan Masker