Ringankan Beban Petani, Pemuda Ciamis Bikin Mesin Perontok Padi

- 2 Agustus 2020, 20:25 WIB
Alat Perontok Padi yang dibuat oleh pemuda asal Ciamis.*/ AGUS BERRIE/KABAR PRIANGAN
Alat Perontok Padi yang dibuat oleh pemuda asal Ciamis.*/ AGUS BERRIE/KABAR PRIANGAN /

ZONA PRIANGAN - Sebuah ide inspiratif memang bukan hanya milik orang yang sudah memiliki gelar, buktinya, seorang pemuda asal Ciamis, mampu membuat dan memproduksi sebuah alat mesin perontok padi minimalis, alat ini mampu memudahkan para petani untuk melakukan panen-nya.

pemuda bernama Miftah (30), warga Dusun Baregbeg, Desa Baregbeg, Kecamatan Lakbok, tersebyt adalah pemuda lulusan jurusan Pendidikan Islam (Tarbiyah) STAINU Kebumen.

Ia merintis produksi mesin perontok padi minimalis tersebut 4 tahun lalu.

Baca Juga: Stop Komentar Negatif di Media Sosial

Miftah bercerita, saat semester 5 kuliahnya, ia selalu memanfaatkan waktu luang bermain di bengkel las.

Selain itu saat di Pesantren, ia kerap memanen padi, lalu berpikir mencoba membuat sebuah mesin untuk mempercepat proses panen padi.

Mengingat Lakbok daerah asalnya merupakan salah satu lumbung padi di Ciamis, ia bertekad membuat sebuah alat memudahkan petani.

Baca Juga: Keselamatan Berlalulintas, Bukan Hanya Tugas Kepolisian

Awalnya mesin tersebut ia buat di Kebumen, lalu dibawa ke Lakbok.

Ia terus menyempurnakan mesin dan meminta masukan dari para petani sekitar, agar mesin yang dibuatnya itu sesuai dengan keinginan petani dan karakteristik ladang.

"Alhamdulillah mesin ini mendapat tanggapan yang baik dari para petani. Bahkan diberi kepercayaan untuk memproduksi lebih banyak," terangnya, Minggu (2/8/2020).

Baca Juga: Selama Penyembelihan Tidak Ditemukan Hewan yang Sakit, Polres Kurban 3 Sapi dan 15 Kambing

Di awal usahanya, ia hanya memiliki modal Rp. 5 juta untuk membeli perlengkapan.

Ia beruntung banyak pemesan yang menyimpan uangnya terlebih dulu, sehingga bisa menggunakannya untuk memulai produksi.

"Para petani di wilayah Baregbeg sini, terutama di wilayah Lakbok, semakin banyak yang buat ke saya," ungkap pemuda yang juga lulusan MA Al Azhar Citangkolo Kota Banjar.

Baca Juga: Klaster Plered Bertambah, Ada Pasien Covid-19 Akibat Transmisi Lokal

Mesin perontok padi minimalis buatan Miftah memiliki bobot hanya 25 kilogram.

Padi dirontokkan dengan menggunakan paku yang telah disusun di dalam mesin.

Menurut Miftah, penggunaan paku rapat meringankan saat padi dimasukan ke mesin untuk dirontokkan.

Baca Juga: Hasil Pengamatan di Tempat Wisata, Banyak Warga Tak Mengenakan Masker

"Alhamdulillah sudah sekitar 100 unit mesin terjual. Bukan hanya laku di Lakbok tapi ke beberapa daerah seperti Yogyakarta, Tegal, Cilacap, Brebes, Karawang, Indramayu, Blitar bahkan sampai Sumatera Barat," ucapnya.

Baca Juga: Yunani Buka Museum Bawah Laut Pertamanya di Laut Aegean

Harga mesin perontok padi minimalis buatan Miftah dibandrol dengan harga Rp 3,5 juta. Pemasarannya dilakukan juga melalui media sosial seperti Facebook hingga YouTube.

"Kalau mau lihat mesinnya, proses kerjanya bisa dilihat di Youtube, atau sekadar tanya-tanya boleh, bisa juga mampir ke rumah juga bisa," imbuh Miftah.

Dalam pemasaran produknya tersebut, Miftah menggunakan media Youtube, Facebook serta jaringan organisasi kepemudaan di wilayahnya, yakni Ansor.

Baca Juga: Yunani Buka Museum Bawah Laut Pertamanya di Laut Aegean

Berkat sarana internet tersebut, produksinya terus mengalami peningkatan.

"Sejauh ini semua mesin yang diproduksi berjalan baik, tak ada komplain dari pembeli. Untuk ketahanan mesin, sampai 4 tahun pun masih berjalan lancar," ungkapnya.

Miftah menyatakan ia memproduksi mesin tersebut bertujuan untuk meringankan petani dan buruh tani.

Baca Juga: UAE Operasikan Listrik Tenaga Nuklir, Periset: Kurang Fitur Keselamatan, Itu Berbahaya

Biasanya yang memiliki mesin perontok padi hanya pemilik sawah yang luas. Namun kini buruh tani juga mampu memiliki mesin tersebut untuk membantu kerjaannya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x