100 Ekor Tukik Dilepasliarkan ke Laut, Giwangsari: Hewan Lemah yang Bertahan Paling 1 Persen

- 18 Agustus 2020, 07:20 WIB
BUPATI Pangandaran, Kepala BKSDA Cagar Alam Pangandaran dan Pengelola Penangkaran Penyu di Pantai Batuhiu Parigi melepasliarkan sekitar seratus ekor tukik di Pantai Batuhiu Parigi.*/MUSLIH SUPRIANTO/KABAR PRIANGAN
BUPATI Pangandaran, Kepala BKSDA Cagar Alam Pangandaran dan Pengelola Penangkaran Penyu di Pantai Batuhiu Parigi melepasliarkan sekitar seratus ekor tukik di Pantai Batuhiu Parigi.*/MUSLIH SUPRIANTO/KABAR PRIANGAN /

Sementara itu Pengelola Penangkaran Penyu di Pantai Batuhiu Parigi Giwangsari (26) mengatakan, bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia, sekitar 100 ekor anak penyu atau tukik juga merasakan kemerdekaan dan dilepasliarkan ke habitatnya di pantai Batuhiu.

"Ini adalah cara kami untuk memeriahkan hari kemerdekaan," ujarnya.

Baca Juga: Curug Putri Sering Disebut Lokasi Turunnya Dewi Kahyangan

Kegiatan ini diberi judul Pelepasan Penyu Nusantara langsung oleh Bupati Pangandaran.

Sementara anak penyu atau tukik yang dilepasliarkan berusia sekitar 1 bulan yang didapat dari proses penetasan telur-telur yang ditemuka dari pinggiran pantai Batuhiu sampai ke pantai Batukaras.

"Kami dapat dari pantai dan ada juga warga yang sukarela menyerahkan langsung bila menemukan telur penyu," tutur Giwangsari.

Baca Juga: Di Pantai Ini Banyak Monyet, Wisatawan Dilarang Mempertontonkan Aurat

Saat ini populasi penyu di perairan Pangandaran terus menipis karena banyaknya penyu yang mati akibat tersangkut jaring nelayan, upaya untuk pelestarian sangat minim.

Penyu itu binatang lemah yang sekarang dilepasliarkan berhasil tumbuh dewasa diprediksi sangat minim.

"Penelitian ahli hanya 1 persen saja yang bisa tumbuh dewasa. Itu karena dia lemah dan banyak predator," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x