Cegah Covid-19 Klaster Sekolah, Pembelajaran Tatap Muka Ditunda

- 27 Agustus 2020, 04:25 WIB
BUPATI Cirebon Imron Rosyadi membagikan masker kepada anaka sekolah. Pembelajaran tatap muka untuk sementara ditunda.*/AGUNG NUGROHO/PR
BUPATI Cirebon Imron Rosyadi membagikan masker kepada anaka sekolah. Pembelajaran tatap muka untuk sementara ditunda.*/AGUNG NUGROHO/PR /

ZONA PRIANGAN - Rencana belajar tatap muka untuk para siswa di Kabupaten Cirebon ditunda.

Pemerintah Kabupaten Cirebon khawatir dengan potensi terbentuknya klaster sekolah mengingat pandemi Covid-19 belum mereda.

Penundaan berkaitan dengan adanya anak usia sekolah yang terdeteksi positif Covid-19. Mereka tertular oleh anggota keluarganya yang lebih dulu terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Pertamina Wacanakan Penghapusan Pertalite dan Premium, Pegiat Lingkungan: Terlambat!

"Kita tunda dulu rencana belajar tatap muka. Potensi penyebaran wabah di kalangan siswa cukup tinggi. Lebih baik mencegah," tutur Hj Enny Suhaeni, Kepala Dinas Kesehatan setempat, Rabu 26 Agustus 2020.

Dari data di Satuan Tugas Penanganan Covid-19 setempat, terdapat sejumlah anak usia sekolah terkonfirmasi positif Covid-19.

Di semua tingkatan terwakili dari mulai setingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, menengah, atas bahkan mahasiswa.

Baca Juga: Sadis, Remaja Putri Bunuh Ibu Kandung, Mayatnya Disimpan di Kamar Mandi Selama 4 Bulan

"Hasil penelusuran lewat swab test, kita menemukan anak usia sekolah yang positif. Itu ada di semua tingkatan sampai mahasiswa," tuturnya.

Karena itu, Enny meminta agar kegiatan belajar tatap muka sementara ditunda.

Alternatifnya, sekolah dan guru, dituntut lebih kreatif memanfaatkan pembelajaran jarak jauh lewat daring supaya anak-anak tidak ketinggalan pelajaran.

Baca Juga: Pedagang Nekat, Menjajakan Barang di Atas Rel Kereta Api yang Masih Aktif

Enny menjelaskan, dasar keputusan kapan belajar tatap muka diberlakukan tidak bergantung pada status tingkatan wabah seperti zona hijau, kuning atau merah.

Dasarnya adalah data hasil deteksi dimana realitas menunjukkan ada anak usia sekolah yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Bisa saja kecamatan yang berstatus zona hijau berubah menjadi merah. Karena ada pergerakan orang dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya," tuturnya.

Baca Juga: Di Pantai Ini Banyak Monyet, Wisatawan Dilarang Mempertontonkan Aurat

Sampai Rabu 26 Agustus 2020, tercatat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 186 orang. Sebanyak 69 bergejala klinis, 117 tidak bergejala.

Ada 102 orang yang menjalani isolasi mandiri di rumah maupun di rumah sakit. Kesembuhan mencapai 75 orang, sedangkan kematian 9 orang yang kesemuanya memiliki penyakit penyerta (komorbid).

"Hari ini, satgas kembali mendeteksi 10 warga terkonfirmasi positif. Ini hasil penelusuran lewat swab test, berasal dari berbagai kecamatan," tutur Nanan Abdul Manan, juru bicara satgas yang juga Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Cirebon.***

 

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah