"Dari hasil melinting kertas koran bekas bisa menghasilkan Rp25 ribu sampai Rp75 ribu dalam sehari. Buat orang kampung, ada tambahan pemasukan segitu lumayan. Apalagi musim korona seperti ini," ungkapnya.
Selain lansia tetangga rumah, setiap akhir pekan Mujib juga rutin membimbing masyarakat yang berminat menggeluti dunia kerajinan tangan berbahan kertas koran bekas tersebut di desa lain di Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, juga Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Diserang 100 OTK, Mapolsek Ciracas Dijaga Ketat Polri dan TNI, Pelayanan Umum Tetap Berjalan
Kelompok GAPURA yang dipimpin Mujib terus berinovasi untuk menciptakan hasil karya baru.
Ia berharap, olahan dari bahan koran bekas yang ditekuninya tidak hanya berkutat di segi produski.
"Saya ingin menjadi siklus pemberdayaan yang berkesinambungan juga berkelanjutan.
Baca Juga: Seri Final HRSC Siap Digelar di Sirkuit Virtual Estoril Malam Ini
Misalnya bisa berkejasama dengan bank sampah sehingga produk olahannya bisa dipasarkan melalui online," ujarnya.
Ibu Ihat (76) yang telah lebih dari tiga bulan diajari mengolah kertas koran bekas mengaku terbantu mendapat penghasilan tambahan dari upah melinting kertas menjadi batangan yang siap dianyam menjadi beragam bentuk produk.
"Alhamdulillah, sehari bisa melinting 400 sampai 500 lintingan. Kalau diuangkan bisa Rp25 ribu sampai Rp50 ribu. Melinting tidak susah, menganyamnya yang agak susah," ucap Ibu Ihat. ***