Network
ZONA PRIANGAN - Jika pengelolaan pariwisata dilakukan dengan baik dan sumberdaya manusia yang lengkap, maka pengunjung wisata akan merasa terkesan dan bisa kembali lagi untuk kedatangan berikutnya serta akan menyebarkan informasi yang baik pula kepada calon pengunjung yang lain.
Hal tersebut disampaikan Bupati Majalengka Karna Sobahi ketika membuka kegiatan Bimbingan Teknik (Bimtek) SDM Ekonomi Kreatif dengan tema gerakan Bersih, Indah, Sehat, Aman (Bisa) bertempat di Curug Muara Jaya, Desa Argamukti, Kecamatan Argapura, Selasa 8 September 2020.
Di Kabupaten Majalengka, banyak potensi obyek wisata dan ekonomi kreatif yang bisa menjadi lokomotif peningkatan pembangunan di Kabupaten Majalengka. Karenanya tata kelola pariwisata harus benar - benar di maksimalkan untuk kemajuan daerah dan peningkatan PAD.
Baca Juga: Daftar Harga Sepeda Balap, 7 September 2020, dari Police Toronto (Element) dan Polygon, Terjangkau
“Daya tarik dan daya tawar wisata diharapkan bisa menarik kunjungan wisata di berbagai objek yang ada di Kabupaten Majalengka meskipun dalam pandemi Covid-19, dengan menerapkan protokol kesehatan,” ungkap Bupati.
Menurutnya, sangat tepat dengan diadakannya bimbingan teknis SDM Ekonomi Kreatif agar semakin banyak orang yang datang dan akan merasa senang jika disenangkan oleh pelayanannya yang baik dan ramah.
“Di samping visual kebersihan dan keasrian tempat, sajian kuliner dan spot-spot lainnya hingga cindera mata khas daerah menjadi bagian dari daya dukung dalam menghidupkan potensi dunia pariwisata di Majalengka,” kata Bupati
Baca Juga: Ini Update Harga Sepeda Gunung Polygon, 6 September 2020, Rentang Harga Rp 2 jutaan - Rp 4 jutaan
Sebagai upaya menggeliatkan kembali dunia pariwisata Majalengka di tengah pandemi, bupati mengimbau protokol kesehatan (Prokes) agar dipedomani seiring dengan berjalannya AKB.
Pemerintah Kabupaten Majalengka akan mengucurkan anggaran 10 milar bagi pengembangan pariwisata dengan penataan tempat wisata.
“Standar protokol kesehatan bisa melawan Covid-19. Makanya, pemerintah daerah telah mengucurkan dana sebesar Rp 480.000.000 kepada Dinas Parbud untuk penanganan Covid di obyek wisata,” ujarnya.
Baca Juga: Ini Harga Sepeda Gunung Element SPY 2.0 yang Murah Banget
Bantuan yang diberikan ke obyek wisata untuk menjaga agar tidak menjadi klaster penularan corona, di antaranya 30 wastafel portable, 30 unit thermogun, 30.000 masker, cairan disinfektan sebanyak 320 liter, bilik disinfektan 18 buah, face shield 200 buah, cairan handsanitizer 72 liter, sarung tangan 2.500 buah dan baju hazmat 36 buah.
Deputi pengembangan kemenparekraf Toar RE Mangaribi menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan, sebagai wujud dalam meningkatkan promosi pariwisata. Selain itu untuk peningkatan SDM pengelolan pariwisata dan pegiat wisata kebudayan supaya kreatif dan handal dalam mempromosikan obyek wisatanya.***
