Insiden Pengusiran, Berbuntut Tuntutan Mundur Terhadap Ketua KPU Indramayu

- 14 September 2020, 16:27 WIB
RATUSAN wartawan melakukan unjuk rasa menuntut mundur Ketua KPU Indramayu.*/HERI SUTARMA
RATUSAN wartawan melakukan unjuk rasa menuntut mundur Ketua KPU Indramayu.*/HERI SUTARMA /

“Simbol faktual KPU saat ini disimbolkan dengan kuda lumping dan berokan," kata Iksan.

Hal senada di katakan wartawan Hendra Sumiarsa. Ia ingin menyadarkan KPU bahwa sebagai penyelenggara harus transparan pada segala hal, termasuk transparansi penggunaan keuangan KPU.

Baca Juga: Ika Widianingsih, Mojang Jawa Barat 2004 Promosikan Angklung hingga Mendunia

"Anggaran operasional Komisi Pemilihan Umum Daerah Indramayu ini bersumber dari uang rakyat, maka sudah sepantasnya laporan penggunaan anggaran dipublikasikan ke semua lapisan masyarakat," ujar Hendra.

Di sisi lain aksi unjuk rasa yang dikawal ketat ratusan aparat kepolisian itu dilanjutkan dengan audiensi perwakilan massa dengan komisioner KPU.

Dalam pertemuan, ketua KPU, Ahmad Toni Fatoni, menyatakan belum bisa memenuhi tuntutan mundur dirinya sebagai ketua.

Baca Juga: Ini Keuntungan Punya Istri Empat, Bisa Makan Kurma Sepuasnya Gratis

Namun untuk akses peliputan dan media centre, dirinya berjanji akan mewujudkannya segera.

“Kalau tuntutan pengunduran diri saya, akan dikoordinasikan dengan KPU Pusat. Yang jelas, saya secara pribadi meminta maaf kepada rekan-rekan wartawan di Indramayu,” ucap Toni.

Ratusan wartawan selanjutnya membubarkan diri usai Toni juga menyampaikan permintaan maaf.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x