Apa Itu Superkomputer? Bagaimana Cara AS Memutuskan Siapa yang Harus Dihukum Soal Pembatasan Teknologi China

9 Oktober 2022, 05:00 WIB
Chip semikonduktor terlihat pada papan sirkuit komputer dalam gambar ilustrasi ini yang diambil 25 Februari 2022. /REUTERS/Florence Lo/Illustration/Files

ZONA PRIANGAN - Menurut para ahli kepada Reuters, memutuskan siapa yang dirugikan dengan diberlakukannya pembatasan AS dalam menjual teknologi ke China sebagian akan mengarah kepada superkomputer.

Di seluruh dunia, industri semikonduktor pada Jumat mulai dihadapkan dengan masalah pembatasan luas AS pada penjualan chip dan peralatan manufaktur chip ke China.

Akibatnya, saham produsen chip merosot, tertapi pakar industri mengatakan definisi baru AS tentang superkomputer dapat menjadi sangat penting bagi dampak terhadap aturan baru di China.

Baca Juga: Biaya Produksi iPhone 14 Lebih Mahal 20 Persen dari iPhone 13, Mencapai Level Tertinggi Sepanjang Masa

Superkomputer dapat digunakan dalam mengembangkan senjata nuklir dan teknologi militer lainnya dan para ahli mengatakan bagaimana mendefinisikannya bukan perkara mudah.

Sudah sejak lama masalah ini membingungkan para regulator yang mencoba menentukan target teknologi yang terus berkembang.

Aturan Amerika mendefinisikan superkomputer secara luas dalam hal daya komputasi dalam ruang yang ditentukan yakni mesin 100 petaflops, kemampuan untuk melakukan 100 triliun operasi per detik, dalam 41.600 kaki kubik, dengan beberapa peringatan lainnya.

Baca Juga: Setelah Dibongkar, Ternyata Jeroan Google Pixel 7 Pro Tidak Banyak Berubah sejak Tahun Lalu

Dalam briefing media, pejabat senior pemerintah Amerika mengatakan bahwa niat mereka hanya menargetkan sistem paling canggih China yang dapat mewakili ancaman keamanan nasional Amerika Serikat daripada aktivitas komersial.

Para ahli mempertanyakan pusat data milik raksasa teknologi China Alibaba Group Holding atau ByteDance apakah akan masuk status superkomputer berdasarkan dimensi baru, bahkan jika bukan itu yang dimaksudkan oleh regulator AS.

"Pembuatan pusat data seperti Alibaba atau ByteDance akan berpotensi mencapai pengembangan petaflop," kata analis chip CCS Insight Wayne Lam, dikutip ZonaPriangan.com dari Reuters.

Baca Juga: Untuk Memerangi Krisis Tenaga Kerja, Penanam Sawit Malaysia Menggunakan Teknologi Robot dan Drone

Seiring dengan meningkatnya teknologi maka definisi baru tidak mungkin berubah. Superkomputer China saat ini mungkin akan menjadi standar perusahaan pada suatu saat nanti.

Tapi mereka akan dihadapkan dengan pembatasan yang diberlakukan mulai hari Jumat untuk menghentikan chip apa pun yang dibuat dengan teknologi dari AS yang masuk ke China.

Implikasinya, perusahaan mungkin akan mengalami keterbatasan superkomputer dalam beberapa tahun ke depan.

Baca Juga: AS Ingin Hancurkan Industri Chipset China dengan Menerbitkan Aturan Ekspor Terbaru

Seorang profesor ilmu komputer yang memimpin sebuah kelompok TOP500 yang mengurutkan superkomputer tercepat di dunia, Jack Dongarra, mengatakan dirinya tidak setuju dengan definisi statis.

"Masalahnya adalah definisi superkomputer akan berubah seiring dengan berjalannya waktu," kata Jack Dongarra via email.

Definisi daya komputasi per kaki kubik juga dapat menawarkan ruang untuk solusi kreatif. Misalnya, kata seorang ahli, gunakan kabel serat optik untuk menyatukan daya komputasi yang sangat besar pada ruang yang lebih besar.

Baca Juga: Pixel 7 dan 7 Pro telah Mengusung Chipset Tensor G2 dan Update Kamera

"Mereka bisa menyebarkan superkomputer mereka ke ruang yang lebih besar," kata salah satu ahli chip dan pusat data yang meminta anonimitas karena sifat aturan baru yang bermuatan politis.

"Rata-rata arsitek superkomputer akan berkata, 'Bukan begitu caranya!'. Tapi tidak bisa melakukannya dengan cara lain akan melahirkan banyak kreativitas, dan kemauan untuk melakukan sesuatu secara berbeda".***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler