Khawatir Keamanan Dijebol China, Komisi Uni Eropa Menghentikan Penggunaan Aplikasi Tiktok di Ponsel

23 Februari 2023, 22:02 WIB
Aplikasi berbagai video singkat TikTok.* /Unsplash/

ZONA PRIANGAN – Cabang eksekutif Uni Eropa mengatakan baru-baru ini bahwa untuk sementara melarang penggunaan TikTok di ponsel yang digunakan para karyawannya.

Hal ini menyangkut keamanan siber, yang mencerminkan kekhawatiran meluas dari para pejabat Barat terhadap aplikasi berbagai video kepunyaan China ini.

Untuk pertama kalinya Komisi Eropa di Dewan Manajemen Perusahaannya menghentikan penggunaan TikTok di perangkat staf atau personel yang digunakan untuk bekerja.

Baca Juga: Taeyong, Mark, dan Jisung NCT Beri Hadiah Natal dengan Menyelesaikan Tantangan TikTok Untouchable

TikTok menghadapi penelitian mendalam di Eropa dan Amerika Serikat akibat keamanan dan privasi data di tengah kekhawatiran aplikasi populer ini bisa digunakan untuk mempromosikan pandangan pro-Beijing atau mengambil informasi para penggunanya.

Aksi Uni Eropa ini mengikuti gerakan yang sama di AS, di mana lebih dari setengah negara bagian dan Kongres telah melarang TikTok dari perangkat resmi pemerintah.

“Alasan mengapa keputusan ini diambil adalah… meningkatnya keamanan siber di komisi,” ujar juru bicara komisi Sonya Gospodinova seperti dikutip APNews.com.

Baca Juga: Sandy Canester dan Andre Hehanusa Dukung Pengembangan Talenta Baru Lewat uY Academy yang Didukung TikTok

“Juga tujuannya untuk melindungi komisi dari ancaman dan aksi keamanan siber yang mungkin dieksploitasi untuk serangan siber melawan lingkungan perusahaan dari komisi.”

Sementara itu pihak TikTok tidak segera merespon saat diminta untuk berkomentar.

Para staf harus menghapus TikTok dari perangkat pribadi yang digunakan untuk masalah profesional sejak 15 Maret, kata wakil Uni Eropa, tetapi tidak memberikan rincian bagaimana hal itu akan dipaksakan.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Tetap Memiliki Pengaruh Kuat di India Tanpa Bantuan Tiktok, Membuat Pembecinya Gigit Jari

Di Norwegia, yang bukan dari anggota Uni Eropa, menteri peradilan dipaksa untuk meminta maaf karena gagal menyingkap bahwa ia telah memasang TikTok di ponsel yang berhubungan dengan pemerintah.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: APNews

Tags

Terkini

Terpopuler