ZONA PRIANGAN - Sebuah penemuan baru di bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) mengambil inspirasi dari salah satu makhluk laut paling sederhana di dunia yakni siput laut.
AI berada dalam kondisi pertumbuhan yang konstan, berusaha untuk meningkatkan dan menjadi lebih efisien. Siput laut sederhana telah membantu para peneliti membuka jalan baru.
Para peneliti dari Universitas Purdue, Universitas Rutgers, Universitas Georgia, dan Laboratorium Nasional Argonne menerbitkan sebuah penelitian di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada minggu ini.
Studi ini meneliti beberapa blok bangunan paling mendasar dari kecerdasan siput laut. Ini telah membantu para peneliti untuk mengambil langkah-langkah untuk membuat perangkat keras yang digerakkan oleh AI lebih efisien.
Para peneliti menyarankan bahwa perangkat keras semacam itu bisa efisien dan andal untuk aplikasi di berbagai bidang seperti mobil self-driving, robot bedah, dan algoritma media sosial.
"Dengan mempelajari siput laut, ahli saraf menemukan keunggulan kecerdasan yang mendasar bagi kelangsungan hidup organisme apa pun," kata Shriram Ramanathan, seorang profesor teknik material Purdue, mengatakan kepada EurekAlert, dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV, belum lama ini.
Baca Juga: Komisi Eropa Akan Ciptakan Ekosistem Chip yang Canggih dengan Hadirkan European Chips Act yang Baru
Pada siput laut, ada dua tanda kecerdasan yakni pembiasaan dan kepekaan. Habituasi berarti menormalkan respon terhadap stimulus dari waktu ke waktu. Namun, sensitisasi justru sebaliknya. Ini adalah bagian dari kecerdasan dimana organisme bereaksi kuat terhadap stimulus baru.