"Sistem telah dikirim ke Angkatan Darat Rusia dalam volume yang dibutuhkan, itu juga akan memungkinkan untuk memasoknya untuk ekspor,” katanya.
“Kami menganggap India dan China sebagai calon pemilik sistem di masa depan,” lanjut Shugaev.
Namun, ekspor teknologi roket Rusia telah menimbulkan kekhawatiran di AS, dengan Washington menjatuhkan sanksi keras pada negara-negara yang memesan sistem pendahulunya, S-400.
Bahkan Turki, anggota NATO, telah menghadapi pembatasan dan ditutup dari program pengadaan Amerika sebagai tanggapan atas keputusannya untuk menjajaki pembelian peluncur.***