Beberapa dari 120 negara yang ambil bagian - termasuk Brasil, Afrika Selatan dan Selandia Baru - berpendapat bahwa hukum harus dibatasi oleh perjanjian seperti ranjau darat dan beberapa penghukuman.
Daftar negara yang berkembang termasuk Prancis dan Jerman mendukung batasan pada beberapa senjata otomatis termasuk yang menargetkan manusia.
China mengatakan mendukung serangkaian pembatasan yang sempit.
Baca Juga: Bayi Masih Ada Tali Pusarnya Diselamatkan Kawanan Anjing Liar di Tengah Sawah
Negara-negara lain, termasuk AS, Rusia, India, Inggris, dan Australia menolak larangan tersebut.
Mereka beralasan bahwa terus mengembangkan robot pembunuh sangat penting untuk menghindari kerugian strategis.***