AS, UE dan Inggris Ungkit Kejahatan Rusia karena Melakukan Serangan Siber Satu Jam sebelum Invasi ke Ukraina

- 11 Mei 2022, 14:32 WIB
Mesin militer Rusia yang hancur memenuhi jalan./
Mesin militer Rusia yang hancur memenuhi jalan./ /Vladyslav Musienko/UPI

ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa pada Selasa menyalahkan Rusia atas serangan siber yang diluncurkan satu jam sebelum invasi Kremlin ke Ukraina pada Februari yang menargetkan perusahaan komunikasi AS yang beroperasi di Kyiv, yang menyebabkan kerusakan di seluruh benua.

Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa (UE) atas nama negara-negara anggotanya menyalahkan Rusia atas serangan 24 Februari yang menargetkan jaringan satelit yang dioperasikan oleh Viasat.

Serangan itu, kata mereka, tidak hanya mengganggu komando dan kontrol Ukraina selama invasi tetapi juga menyebabkan pemutusan komunikasi tanpa pandang bulu dan gangguan di seluruh otoritas publik Ukraina, bisnis dan pengguna serta berdampak pada pengguna internet di Eropa Tengah.

Baca Juga: Wanita dengan Kode Panggilan Knight Tersangka Pengkhianat Pembela Rusia Ditangkap Pasukan Elit Alpha

Viasat mengatakan bahwa puluhan ribu terminal rusak tidak dapat diperbaiki karena serangan itu, lapor UPI.com, 10 Mei 2022.

"Serangan siber yang tidak dapat diterima ini adalah contoh lain dari pola berkelanjutan Rusia dari perilaku tidak bertanggung jawab di dunia maya, yang juga merupakan bagian integral dari invasi ilegal dan tidak dapat dibenarkan ke Ukraina," Josep Borrell, perwakilan tinggi untuk Uni Eropa, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Negara-negara tersebut mengatakan serangan itu diluncurkan satu jam sebelum invasi besar Rusia ke Ukraina dimulai dengan target utama adalah militer Kyiv tetapi dampaknya tidak terbatas pada medan perang saja.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Rabu 11 Mei 2022: Ada Tanda-tanda Kehidupan, Semua Kaget Al Ditemukan dalam Kondisi Begini

"Ini adalah bukti yang jelas dan mengejutkan dari serangan yang disengaja dan berbahaya oleh Rusia terhadap Ukraina, yang memiliki konsekuensi signifikan pada orang-orang biasa dan bisnis di Ukraina dan di seluruh Eropa," kata menteri luar negeri Inggris, Liz Truss, dalam sebuah pernyataan, yang menyatakan penilaian itu berdasarkan intelijen Inggris dan AS.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x