Apple menggunakan sensor pengukuran keringat dalam beberapa cara. Cara yang paling mungkin adalah melacak laju kehilangan keringat, yang bisa memberikan wawasan tentang tingkat hidrasi pengguna.
Pembuat iPhone ini mungkin akan menggunakan ini untuk mengirimkan peringatan dehidrasi.
Baca Juga: Samsung vs. Apple: Perang AI di Puncak Smartphone Terbaru
Laju keringat juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah sodium yang hilang oleh tubuh, yang mungkin mendorong jam pintar untuk memberi tahu pengguna tentang kemungkinan hyponatremia.
Sebaliknya, kurangnya keringat dapat menyebabkan regulasi panas tubuh yang bergejolak, dan peringatan dini dapat membantu pengguna mendapatkan bantuan medis untuk mendiagnosis penyebab yang mendasarinya.
Namun, juga perlu dicatat bahwa tidak semua aplikasi paten menghasilkan paten yang disetujui.
Baca Juga: Perang Paten: Mengapa Apple Menonaktifkan Fitur Vital di Smartwatch Terbarunya?
Di atas itu, Apple sudah memiliki sejumlah besar paten yang belum diubah menjadi fitur komersial.
Sebagai hasilnya, saat ini belum jelas apakah pengguna akan melihat fitur seperti itu diluncurkan lewat model Apple Watch di masa depan.
Meskipun sensor keringat kemungkinan besar tidak akan membuat debutnya pada model jam pintar terbaru Apple.