Misteri Kematian yang Aneh Muncul di Semenanjung Kamchatka, Mayat Ditemukan Masih Utuh Seperti Diawetkan

20 Januari 2022, 18:11 WIB
Foto ilustrasi pegunungan yang diselimuti salju dan menyimpan misteri.* /Pixabay /Natalia_Kollegova

ZONA PRIANGAN - Banyak cerita misteri yang melingkupi Semenanjung Kamchatka, di timur jauh Rusia.

Kematian yang aneh sering terjadi di sana. Bangkai hewan dengan mudah ditemukan. Orang yang pergi ke sana tak pernah kembali.

Semenanjung Kamchatka akhirnya dikenal sebagai Lembah Kematian. Uniknya bangkai hewan tidak hancur, tetap utuh seperti diawetkan.

Baca Juga: Legenda Batu Ampar dan Balai Kambang Condet yang Dibangun Cuma Semalam

Karena dianggap berbahaya, Pemerintah Rusia menutup Semenanjung Kamchatka untuk kunjungan turis.

Lokasi itu sangat mengerikan, negeri ajaib musim dingin vulkanik. Terlihat indah tapi mematikan.

Pegunungan terjal di sana diselimuti salju yang terlihat menarik. Tapi faktanya mereka yang datang ke sana tak pernah kembali.

Baca Juga: Senayan Berasal dari Wangsanayan, Pangeran dari Cirebon Pernah Tinggal di Wilayah Kuningan

Semenanjung Kamchatka dikenal sebagai kuburan hewan tetapi juga berbahaya bagi manusia, jadi turis jangan coba-coba memaksa ke sana.

Ketika salju mencair, berbagai hewan muncul untuk mencari makanan dan air tapi tak lama kemudian akan mati.

Ketika hewan pemangsa – seperti serigala – melihat bangkai burung dan memakannya, maka akan ikut mati, tulis Daily Star.

Baca Juga: Legenda Rakyat, Air Terjun Mursala Berasal dari Tangisan Seorang Putri

Bagian yang menakutkan adalah bahwa mayat-mayat ini secara alami didinginkan dan diawetkan dan seringkali tidak menunjukkan bekas luka atau penyakit dari luar.

Tanah itu belum ditemukan selama bertahun-tahun sampai secara tidak sengaja terlihat pada abad ke-20.

Legenda mengatakan bahwa dua pemburu menemukan tempat itu pada tahun 1930-an dan bertemu dengan gurun gersang yang ditutupi dengan hewan mati.

Baca Juga: Bukit Manyasal Berubah Jadi Bukit Senyum Lima Ribu, Simak Latar Belakang Uniknya

Setelah mengalami sakit kepala yang kuat selama beberapa menit, keduanya melarikan diri, yang akhirnya menyelamatkan nyawa mereka.

Kisah ini telah mengumpulkan minat yang kuat di daerah tersebut dan banyak pencari petualangan mengunjungi lembah pada tahun 1940-an dan 1950-an, tetapi tidak semua kembali.

Penduduk setempat memperkirakan bahwa sekitar 80 orang telah meninggal di sana.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star

Tags

Terkini

Terpopuler