Gunung Fagradalsfjall Meletus Semburkan Lava Panas, Penduduk Diperbolehkan Mendekat dan Selfie

- 30 Maret 2021, 21:05 WIB
Orang-orang berkumpul dari seluruh penjuru untuk melihat Gunung Fagradalsfjall semburkan lava panas.*
Orang-orang berkumpul dari seluruh penjuru untuk melihat Gunung Fagradalsfjall semburkan lava panas.* /REUTERS/

ZONA PRIANGAN - Wisata paling ekstrem di dunia, berkunjung ke lokasi Gunung Fagradalsfjall yang meletus dengan mengeluarkan lava panas.

Ribuan turis berebut ingin ke lokasi terdekat dan selfie dengan gaya narsis tanpa melihat ancaman bahaya dari letusan Gunung Fagradalsfjall.

Gunung Fagradalsfjall yang terletak di Geldingadalur dekat ibu kota Reykjavik, Islandia kembali meletes setelah 6.000 tahun.

Baca Juga: Di Bukit Teletubbies Kawasan Bromo, Wisatawan Harus Hati-hati saat Memakan Bakso, Ini Penjelasannya

Baca Juga: Pedagang Bakso Keliling di Tepi Laut Merah Dekat Masjid Terapung Diserbu Jemaah Umrah Indonesia

Para turis bisa dari dekat melihat semburan lava dari Gunung Fagradalsfjall dan merasakan sedikit goncangan.

Mereka yang datang ke sana, menyebut aktivitas Gunung Fagradalsfjall merupakan sesuatu yang menakjubkan.

Lahar dari Gunung Fagradalsfjall bisa disaksikan para pengunjung sejak 19 Maret 2021.

Baca Juga: Kawasan Gunung Bromo, Banyak Wisatawan Menahan Kencing, Ini Faktanya

Ribuan gempa bumi kecil di daerah itu, menghidupkan kembali raksasa yang tertidur setelah tidak aktif selama 6.000 tahun.

Awalnya, situs tersebut diblokir karena alasan keamanan dan semua lalu lintas udara di Bandara Internasional Keflavik dilarang terbang.

Penduduk setempat juga disiagakan jika mereka perlu mengungsi dari daerah tersebut.

Baca Juga: Ternyata Ini Rahasia Mengapa Empal Gentong Cirebon Terasa Nikmat

Tetapi sejak Sabtu 27 Maret 2021 sore orang-orang telah diizinkan untuk berkunjung, dengan beberapa melakukan perjalanan bermil-mil untuk menyaksikan pemandangan dramatis tersebut.

"Ini benar-benar menakjubkan," kata Ulvar Kari Johannsson, seorang insinyur berusia 21 tahun, kepada kantor berita AFP yang dilansir Daily Star.

"Baunya sangat tidak enak. Bagi saya yang mengejutkan adalah warna jingga: jauh, lebih dalam dari yang diperkirakan," tambahnya.

Baca Juga: Sega Jamblang, Kuliner Khas Cirebon yang Selalu Mengundang Penasaran Para Wisatawan

Gambar menunjukkan orang-orang tersenyum dan berpose di dekat gunung yang berbahaya itu sembari menyemburkan lahar panas dan abu panas.

Para ilmuwan bahkan terlihat di kaki gunung berapi memasak sosis karena panasnya saat mereka mempelajari letusan tersebut.

Perdana Menteri Islandia Katrín Jakobsdóttir awalnya memperingatkan orang-orang untuk menjauh dari daerah itu, tetapi sekarang telah mengonfirmasi bahwa itu tidak dianggap sebagai ancaman.

Baca Juga: Telaga Sarangan, Banyak Wisatawan yang Berupaya Datang Pagi Hari, Ternyata Ini Alasannya

Dia tweeted: "Letusan gunung berapi telah dimulai di Fagradalsfjall di semenanjung Reykjanes."

"Kami memantau situasi dengan cermat dan hingga saat ini tidak dianggap sebagai ancaman bagi kota-kota di sekitarnya."

"Kami meminta orang-orang untuk menjauh dari area terdekat dan tetap aman," ujar Katrin.

Baca Juga: Tebing Breksi Masih Menyimpan Hal Ghaib, Jangan Berbuat Tak Senonoh agar Terhindar Petaka

Para ahli juga sekarang mengatakan aktivitas di situs itu "agak menurun" dalam beberapa hari terakhir, meskipun lahar masih menimbulkan "bahaya lokal".

Menurut Kantor Meteorologi Islandia, retakan letusan Fagradalsfjall, yang merupakan lubang keluarnya lava, panjangnya sekitar 500-700 meter.

Sejauh ini telah menghasilkan lebih dari 10 juta kaki persegi lava, dengan beberapa semburan meroket 300 kaki ke udara.

Baca Juga: Telaga Sarangan, Banyak Wisatawan yang Berupaya Datang Pagi Hari, Ternyata Ini Alasannya

Baca Juga: Pasar Kebon Empring, Destinasi Wisata Serba Gratis, Tidak Dikenakan Tiket dan Tak Perlu Bayar Parkir

Namun letusan tersebut masih dianggap relatif kecil dan terkendali.

Awalnya juga ada kekhawatiran tentang awan abu karena dekat gunung berapi dengan Bandara Keflavik, tetapi bangunan di daerah tersebut dianggap tidak dalam bahaya lagi.

Kantor meteorologi men-tweet: "Polusi gas diperkirakan tidak menyebabkan banyak ketidaknyamanan bagi orang-orang kecuali dekat dengan sumber letusan."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x