Network
ZONA PRIANGAN - Tidak sedikit wisatawan yang berburu untuk berwisata snorkeling atau menyelam di pantai Pangandaran.
Hanya dengan menyewa peralatan sekitar Rp 35.000, wisatawan dapat menikmati keindahan alam bawah laut di perairan pasir putih Cagar Alam baik di pantai timur maupun pantai barat Pangandaran.
Banyak beraneka ragam ikan laut dan terumbu karang yang dapat dilihat di area snorkeling yang dikelola oleh kelompok penggiat snorkeling dan belum tersentuh oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran.
Baca Juga: Dikira Mau Mengusut Kasus, Ternyata Bagi-bagi Paket Sembako
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Pangandaran, Untung Saeful Rachman mengatakan, berdasarkan data di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran tercatat ada sekitar 232 destinasi wisata yang ada di Kabupaten Pangandaran.
Menurut Untung, dari 232 destinasi wisata hanya 5 destinasi yang dikelola oleh pemerintah daerah, yakni obyek wisata pantai Krapyak di Kalipucang, pantai Pangandaran, pantai Batu Hiu di Parigi, wisata Green Canyon dan obyek wisata Pantai Batu Karas di Cijulang.
"Sisanya ada yang dikelola oleh pemerintah desa dan kelompok masyarakat," ujar Untung, Rabu, 15 Juli 2020.
Baca Juga: Seorang Duda Sering Berbuat Cabul tapi Mengaku Tak Pernah Tunas
Menurut dia, Pangandaran tidak hanya memiliki obyek wisata pantai saja, tetapi juga memiliki obyek wisata alam lainnya.
Seperti wisata air, wisata pegunungan dan masih banyak potensi wisata alam lainnya yang belum tergali yang bisa dinikmati keindahannya oleh wisatawan.
Soal keberadaan wisata snorkeling dan diving dikelola oleh kelompok pengiat, Untung mengakui, memiliki potensi dan menjadi daya tarik wisatawan.
Baca Juga: Terlilit Utang Rp 17 Miliar, Kevin Aprilio Sempat Miskin, Semua Barang Mewah Dijual
"Kami belum menyentuh ke wisata snorkeling, karena kami sedang fokus untuk peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)-nya agar lebih memahami dalam mengelola dan memanfaatkan potensi di sektor pariwisata," ujar Untung yang baru 6 bulan menjabat sebagai Kepala di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Pangandaran itu.
Justru, kata Untung, yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini yaitu bagaimana melibatkan anggota Balawista untuk memberikan pembinaan terkait penyelamatan jiwa bagi pengelola obyek wisata yang berhubungan dengan wisata air.
"Kan masih banyak obyek wisata air yang belum memiliki petugas penyelamat seperti Balawistanya," pungkasnya.***
