Baca Juga: Andalkan Aransemen Gitar Akustik, Jacqueline Bawakan Lagu Kangen
Perajin angklung di Desa Lumbu mempercayai, bambu yang ditebang di luar musim tanam banyak mengandung hama.
Kearifan local lainnya yang masih dijaga, yakni mereka tidak menebang bambu pada hari pasaran Legi.
Penebangan bambu pun lebih banyak dilakukan di pagi hari. Setelah ditebang, bamboo harus dikeringkan selama satu tahun.
Baca Juga: Sepuluh Orang Meninggal Setelah Minum Sanitiser dengan Air
Dengan memperhatikan hal-hal itu, perajin angklung Lumbu berkeyakinan angklung yang dihasilkannya berkualitas.
Pendi mengungkapkan, sekali melakukan penebangan paling menghasilkan bambu dalam dua mobil. Kalau dihitung mungkin ada sekitar 200 batang bambu.
Jumlah bambu tersebut diperuntukan produksi selama satu tahun.Permasalahannya, saat datang pesanan angklung dalam jumlah banyak, sementara stok bambu sudah habis.
Baca Juga: 150 Warga Kampung Saparako Jajaway Terima Paket Sembako