Dia menjelaskan nama-nama kawah yang ada di Kamojang berikut asal-usul penamaannya.
Seperti ada yang disebut Kawah Lokomotif. Bisa disebut demikian, karena dari kawah tersebut sering menimbulkan suara seperti bunyi lokomotif kereta uap.
Baca Juga: Menyuarakan Jeritan Petani, Ahmad Fathoni Jadi Perhatian di Kawasan Nol KM Sungai Citarum
Demikian juga dengan penamaan Kawah Manuk (Burung). Kalau kita dengar secara seksama maka sering terdengar bunyi kicauan burung.
Untuk menarik pengunjung, sang kuncen biasanya beratraksi. Dia yang sudah bertahun-tahun menyatu dengan Kawah Kamojang, bisa mengarahkan arah uap yang muncul dari permukaan kawah.
Di hadapan pengunjung, kuncen menggerakan tangan ke kanan, maka arah uap mengikuti ke kanan. Sebaliknya jika tangan diarahkan ke kiri, seolah mengikuti uap pun mengarah ke kiri.
Baca Juga: Bentley Punya SUV Tercepat di Dunia, Menyaingi Kecepatan Lamborghini Urus
Atraksi sang kuncen tidak berhenti di situ. Dia sudah menyiapkan telur ayam mentah, yang kemudian dicelupkan ke cairan yang bergolak di salah satu kawah.
Cuma beberapa menit telur tersebut diangkat kembali dalam keadaan matang. Tidak berbahaya juga kalau tersebut dimakan.
Kuncen membuktikan telur ayam mentah jadi matang setelah dicelupkan ke mata air yang meletup-letup dengan suhu yang panas.