Ini 3 Pesan untuk Pekerja yang Baru Pensiun, Jangan Tergiur Menanam Uang Pesangon dalam Investasi

20 Februari 2021, 05:04 WIB
Memasuki masa pensiun hati-hati jangan sampai terjebak penipuan.* /Pixabay /Geralt


ZONA PRIANGAN - Hal yang wajar ketika pensiun dari kerja banyak yang bingung melakukan apa.

Dalam kebingungan itu, mereka yang pensiun sering kali mencari sesuatu yang instan untuk memeperoleh pendapatan.

Perilaku pekerja yang baru pensiun tersebut tentu saja membuka peluang para penipu untuk merayu.

Baca Juga: 35 Ribu Pengungsi Korban Banjir di Subang dan Karawang Terima Ribuan Kotak Oranye

Baca Juga: Destinasi Wisata Kuliner yang Enak dan Hemat di Kota Jakarta

Penipu umumnya hanya mengincar uang pesangon dari para pekerja yang baru pensiun.

Modus operandi para penipu biasanya menawari para pekerja yang baru pensiun, dengan investasi yang menjanjikan sharing besar.

Faktanya, setelah pekerja yang pensiun menanamkan uang pesangon dalam insvesasi tersebut, hanya mendapat sharing hingga lima bulan.

Baca Juga: Taktik Ibu Ini Sangat Cerdas, Menjebak Suami Selingkuh dengan Cara Minta Dikirimi Foto Selfie

Bulan berikutnya, sharing terhenti. Pekerja yang baru pensiun itu bakal tersadar. Dirinya sudah menjadi korban penipuan!

Selain tertipu dalam investasi bodong, pekerja yang baru pensiun banyak yang gagal dalam merintis usaha.

Uang pesangon kadang habis tidak jelas untuk modal usaha. Itu karena para pensiunan belum memahami bagaimana menjalankan wirausaha.

Baca Juga: Mbak You Kembali Bikin Penasaran, Ramalkan Ariel Noah Menikah dengan Artis 'A'

Lantas apa yang menyebabkan bisnis pensiunan itu gagal, ini yang perlu dipahami para pensiunan.

1. Mindset

Mindset pekerja dan pebisnis itu sungguh berbeda, bak siang dan malam.

Sebagai pekerja, maka sudah jelas jam kerjanya, weekend libur. Bagi wirausaha, sebenarnya tak ada waktu libur, karena mesti terus berpikir.

Baca Juga: Hati-hati jika Ada yang Izin ke Luar Kota, Itu Kesempatan untuk Selingkuh

Di kantor kerja sudah mekanistik, tugas-tugas sudah jelas, tinggal just do it. Wirausaha harus mendesain sendiri, karena semua kontrol ada didirinya.

Dalam hal income juga beda, pekerja sudah jelas kapan gajian dan bonus diberikan. Wirausaha tak jelas, kadang naik dan turun.

Masalah utamanya, saat bekerja puluhan tahun terbiasa dengan pola pikir, cara kerja dan ritme kantor.

Baca Juga: Sanggup Mengucapkan Bacaan Ini Sebanyak 300 Kali, Terhapus Semua Dosa Baik Kecil Maupun Besar

Saat bermutasi jadi wirausaha, semua harus meenggunakan cara yang berbeda.

Ada banyak pensiunan, saat berbisnis dengan mindset kerja di kantor sebelumnya, padahal objeknya sudah berbeda.

Mengubah mindset ini tak mudah, karena sudah terbentuk bertahun-tahun. Berubah dari bossy menjadi egaliter misalnya.

Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah

Dari kebiasaan dilayani, menjadi melayani. Dari kebiasaan ngomong menjadi banyak mendengar. Ini tidak mudah dan banyak yang gagal melakukannya.

2. Life style

Kedua yang menyebabkan kegagalan adalah gaya hidup. Dalam kurun yang lama terbiasa dengan income yang pasti menyebabkan begitu mudah mengeluarkan uang.

Terbiasa memegang uang besar sering meremehkan uang kecil. Terbiasa dapat untung besar sehingga tak siap untung seadanya.

Baca Juga: Sungai Ini Selalu Menggoda Setiap Orang untuk Melompat dan Berakhir dengan Kematian

Kebiasaan dengan income pasti menyebabkan begitu royal menggunakan uang.

Bahkan saat pensiun pun tak mudah mengubah budaya konsumtif ini. Kebiasaan konsumtif dan kurang menghargai uang kecil ini berimbas pada cara mengelola usaha yang berujung pada boncosnya usaha.

3. Pengalaman

Pengalaman kerja tak berkorelasi langsung kepada pengalaman bisnis.

Baca Juga: Saat Telanjang, Cewek Ini Tidak Membutuhkan Baju, Cukup Menutup Tubuh dengan Rambut Panjangnya

Ada banyak kasus, seorang direktur perusahaan pun tak menjamin sukses jika mengelola bisnisnya sendiri.

Ada banyak orang berbakat jadi pekerja, namun tak bakat usaha.

Kurangnya pengalaman ini menyebabkan banyak pensiunan yang ditipu orang.

Baca Juga: Solusi Turunkan Berat Badan dengan Rutin Minum Teh Hijau

Bahkan menjelang pensiun sudah banyak pelaku yang memprospek dalam bentuk investasi bisnis. Kelihatan kinclong, tapi sebenarnya jebakan.

Saat investasi sebulan sampai tiga bulan dikasih bagi hasil, saat investasi ditambah, setelah itu pengelola dana raib bersama dana investor. Cerita ini sudah tidak asing lagi.

Lantas, apa masukan buat para pekerja yang memang berniat menjadi wirausaha.

Baca Juga: Umat Muslim yang Rajin Shalat Tahajud Mudah Terkena Penyakit Ini, Tak Terlihat tapi Mengerikan

Lewati proses transformasinya. Jika merasa tidak mampu, melihat rasio gagal dan ditipu orang, disarankan dana pensiun disimpan dan digunakan secara bijaksana saja. Itu lebih aman.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler