ZONA PRIANGAN - Akibat konflik Rusia-Ukraina, Dunia menghadapi kelangkaan pupuk dan ancaman kelaparan di sejumlah negara.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengingatkan untuk segera menstabilkan pasar pupuk pada tahun 2022, jika tidak stabil maka akan terjadi kelangkaan pangan.
Menurut Antonio Guterres, perang Rusia-Ukraina sangat tidak masuk akal dan berdampak luas di dunia internasional.
Harga pangan dan bahan bakar semakin sulit dikendalikan, semuanya serba mahal. Lebih mengkhawatirkan lagi terjadinya kelaparan.
Harus diakui, Rusia dan Ukraina merupakan penghasil pupuk terbesar. Namun perang yang berkepanjangan memicu kelangkaan pupuk.
Guterres mengingatkan tentang perlunya mendapatkan lebih banyak pupuk dari Ukraina dan Rusia untuk lebih menenangkan pasar komoditas dan menurunkan harga bagi konsumen.
Pada kesempatan yang sama Guterres telah menyerukan diakhirinya perang di Ukraina saat negara itu menandai peringatan 31 tahun kemerdekaan dari Uni Soviet.
Perang telah berlangsung selama enam bulan, saat Vladimir Putin mengkampanyekan invasi ke Ukraina untuk menghabisi Nazi pada akhir Februari 2022.
“Konsekuensi dari perang yang tidak masuk akal ini dirasakan jauh di luar Ukraina,” kata Guterres kepada Dewan Keamanan PBB di New York, yang dikutip Aljazeera.
“Pada peringatan 31 tahun saya ingin mengucapkan selamat kepada rakyat Ukraina,” katanya, seraya menambahkan bahwa mereka membutuhkan perdamaian.
Sekjen PBB itu turun langsung untuk menangani penormalan kembali ekspor gandum dari Odessa Ukraina ke sejumlah negara.
Dia menyaksikan kemajuan kesepakatan ekspor biji-bijian antara Kiev dan Moskow yang melibatkan peran Turki.***