Rastiah Bingung, Kue Buatannya Bisa Disebut Serabi Mumplu

1 Agustus 2020, 16:14 WIB
KUE serabi jadi jajanan favorit warga Indramayu.*/HERI SUTARMA /

ZONA PRIANGAN - Berkunjung ke Kabupaten Indramayu tidak lengkap rasanya bila belum mencicipi kue serabi mumplu yang biasa dijual di pinggir jalan desa maupun di sejumlah ruas jalan kota.

Di bumi Wiralodra, kue yang di tengahnya makin mengembang ke atas alias menggunung atau mumplu itu memang jadi jajanan favorit.

Kuer serabi adonannya matang dibuat secara tradisional, bahannya pun tanpa zat pengawet sehingga tetap sehat jika di konsumsi.

Baca Juga: Awas Bahaya Mengintai di Perlintasan Sebidang, Ini Area Rawan Kecelakaan Transportasi

Kue khas Indramayu yang mumplu dan kalau dibelah (maaf) mirip kemaluan wanita ini bahannya terdiri dari tepung beras, kelapa, garam, penyedap rasa dan air secukupnya.

Proses pembuatannya juga tidak terlalu susah, semua bahan yang sudah disiapkan tadi terlebih dahulu dicampur jadi satu dan diberi air secukupnya.

Setelah itu diaduk hingga menjadi adonan namun tetap cair. Proses selanjutnya adonan cair kue serabi mumplu ini dimasak dalam suatu tempat khusus terbuat dari tanah liat menggunakan api kayu bakar.

Baca Juga: Herrie Setiawan Senang Bergabung di Persib Karena Mudah Pulang Kampung ke Cirebon

Meski demikian ketika memasak kue serabi mumplu juga dapat divariasi misalnya memberi tambahan air gula merah di atas gunungan kue serabi mumplunya.

Atau bisa juga ditaburi abon sapi, serutan keju, sisiran telor, pisang maupun potongan tempe atau oncom.

Kendati bervariasi, namun kue serabi mumplu ini rasanya tetap lezat dan cocok untuk disantap dengan minuman teh manis hangat serta seduhan kopi hitam di pagi hari.

Baca Juga: Waduk Jatigede, Kesurupan Massal dan Kuburan yang Ditenggelamkan

Seorang pedagang serabi mumplu, Rastiah (37 Tahun) setelah suaminya menjadi korban PHK, dia harus berjuang menghidupi keluarganya dengan berjualan kue serabi mumplu.

Sudah tiga tahun jualan di pinggir jalan Desa Jatibarang baru tepatnya di kawasan Blok Sojar Kabupaten Indramayu Jawa Barat.

Rastiah bercerita, resep serabi mumplu buatannya tersebut didapat dari warisan turun-temurun para leluhurnya.

Baca Juga: Waduk Jatigede, Kesurupan Massal dan Kuburan yang Ditenggelamkan

Hanya saja dia tidak mengetahui secara pasti asal muasal kue buatannya itu diberi nama serabi mumplu.

Dulu sewaktu kecil, Rastiah membantu orangtua membuat adonan dan memasak kue serabi mumplu dengan beragam variasi toping serta rasa.

"Setelah orangtua meninggal dunia dan suami kena PHK maka saya pun berjualan kue serabi mumplu agar bisa menopang perekonomian keluarga", ucapnya, Sabtu 1 Agustus 2020.

Baca Juga: Liburan Idul Adha, Kunjungan ke Pantai Pangandaran Meningkat

Rastiah bersyukur dengan berjualan serabi mumplu, pembelinya cukup banyak.

Bahkan di pagi hari pembelinya sampai rela antre dan mau menunggu serabi matang meski lumayan lama.

Dalam sehari, kata Rastiah, bisa menghabiskan adonan antara empat kilo hingga tujuh kilo.

Baca Juga: Hasil Tes Erica Fernandes Dinyatakan Negatif Covid-19

"Pembeli bilang, serabi mumplunya saya ini terasa enak. Manis dan gurih," ujarnya sambil tertawa lirih serasa menggoda pembeli.

Sementara itu, Karnadi salah satu pembeli yang sudah menjadi pelanggan setianya Rastiah mengungkapkan kue serabi mumplu buatan Rastiah itu enak, pulen dan gurih.

"Selain harga satuannya dua ribu rupiah juga sangat cocok untuk cemilan ngopi di pagi hari. Tampilannya juga menggemaskan, mumplu, membuat siapa pun tertarik menikmatinya," kata Karnadi.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler