ZONA PRIANGAN - Joe Biden memenangkan Pemilihan Presiden (pilpres) Amerika Serikat, maka emas diprediksi mampu berkilau kembali ke area 2000 dolar AS per toz atau mendekati Rp 2 juta per gram dikarenakan kebijakan-kebijakannya yang cenderung tidak ramah pasar.
Selain itu, stimulus fiskal yang jumlahnya luar biasa menjadi faktor utama mendukung pelemahan pasar saham dan membuat emas berkilau kembali.
“Secara teknikal, harga running saat ini di level 1.940 dolar AS per toz, sudah keluar dari range sebelumnya yaitu 1.852 dolar AS per toz – 1.933 dolar AS per toz. Range berikutnya berada di area 1.933 dolar AS per toz - 2.015 dolar AS per toz untuk jangka menengah,” kata Pimpinan Cabang PT Kontak Perkasa Futures Bandung Deddy Rudiyanto, Sabtu 7 November 2020.
Baca Juga: WOW, Pendukung Biden Turun Ke Jalan Rayakan Kemenangan, Sedangkan Pendukung Trump Bawa Senjata
Baca Juga: Kemenangan Biden Tak Pengaruh Terhadap Kebijakan AS di Indonesia, Redakan Ketegangan dengan China
Diketahui, pilpres AS 2020 menjadi titik awal harga emas mengalami penguatan setelah sempat turun drastis dari level tertinggi di bulan Agustus 2020 lalu.
Pasar saham dan perdagangan sejumlah mata uang dunia juga menyambut baik hasil sementara pengumpulan suara di mana Joe Biden mengungguli Donald Trump saat ini.
Deddy menyampaikan analisanya terkait tren produk perdagangan berjangka yang bakal layak menjadi pilihan di masa pilpres AS.
Baca Juga: DPR RI Minta Pemberian Vaksin Prioritaskan Tenaga Medis, Mulyanto: Jangan Sampai Sekedar Janji
Baca Juga: Netizen Cari Link Video Diduga Mirip Gisel Anastasia di Twitter, Setelah Video Mirip Gisel Trending
Terpilihnya Joe Biden dalam memimpin AS membuat para investor melancarkan paket stimulus Covid-19 yang sempat tersendat serta perang dagang dengan Tiongkok pun bisa segera dituntaskan.
Dampak dari kebijakan Trump yang memangkas pajak serta stimulus fiskal yang terbatas terhadap pasar jika menang pilpres, diproyeksikan akan menekan harga emas ke area 1.800 dolar AS per toz - 1.700 dolar AS per toz.
Selain itu penguatan dapat terjadi di pasar saham dikarenakan kebijakan-kebijakan Trump dan pola kepemimpinannya yang frontal sudah terbaca.
Baca Juga: Pilpres AS 2020 Bikin Dolar Terjun Bebas, Ledakan Infeksi Covid-19 Lemahkan Pemulihan Ekonomi AS
Baca Juga: Tahun 2019 Juga Gisel Pernah Diterpa Isu Video Seks Mirip Dirinya
"Volatilitas yang tinggi akan mengiring pasar global selama pengumpulan suara pilpres, jangan terlena oleh penguatan harga emas saat ini. Sehingga para investor diharapkan lebih berhati-hati terhadap pembalikan arah," pungkasnya.***