Perusahaan China Akan Bangun Smelter, Kelola Tambang Tembaga di Halmahera

- 23 Januari 2021, 16:47 WIB
ILUSTRASI lokasi penambangan.*
ILUSTRASI lokasi penambangan.* /Pixabay /Vined

Hal itu membuat Freeport dan komunitas pertambangan Indonesia sama sekali tidak sadar pada Juni lalu dengan mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo telah menyetujui rencana tersebut.

Dia juga penggerak utama di balik industri kendaraan listrik yang direncanakan, dengan produsen mobil Korea Selatan Hyundai.

Baca Juga: Cina Ingin Jadi Tuhan, Menguasai Langit dan Bisa Menentukan Cuaca di Dunia

Hyundai sebagai investor awal USD 1,5 miliar dan LG Chemical tertarik untuk membangun pabrik baterai lithium di lokasi yang sama di dekat Jakarta.

Tsingshan juga berencana untuk menyelesaikan pabrik baterai lithium di Weda Bay pada tahun 2023.

Pabrik peleburan tembaga baru akan menyediakan asam sulfat yang dibutuhkan untuk memproduksi feronikel kualitas rendah untuk pasar baja tahan karat dan juga untuk memulihkan kobalt dari baterai lithium bekas.

Baca Juga: Pesawat Pembom Xian H-6 China Mengudara, Kalimantan Bisa Jadi Sasaran Tembak dalam Sekejap

Indonesia memiliki 80% elemen yang dibutuhkan untuk produksi baterai litium, termasuk kobalt, mangan, aluminium, bahkan elemen tanah jarang.

Tapi di cakrawala juga adalah pabrik daur ulang di Halmahera yang pada akhirnya dapat menghilangkan kebutuhan mineral baru dalam proses produksi.

Tembaga Freeport akan menjadi sumber kabel dan suku cadang lainnya untuk industri mobil listrik rumahan yang dibayangkan oleh Luhut Panjaitan.

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x