Rusia di Ambang Kehancuran Usai Invasi ke Ukraina, untuk Bertahan Kremlin Harus Menjadi Koloni China

- 20 Maret 2022, 21:22 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping pada 2019.*
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping pada 2019.* /Reuters/

Ada kekhawatiran yang berkembang tentang keruntuhan ekonomi di Rusia, karena Rubel telah kehilangan lebih dari seperempat nilainya sejak invasi ke Ukraina dan mencapai titik terendah sepanjang masa 120 terhadap dolar AS awal bulan ini.

Harry, seorang analis di thinktank Center for National Interest AS, juga mengklaim Presiden Xi Jinping ingin mendapatkan pijakan di Rusia dan dia mungkin mengeksploitasi kerentanan Kremlin untuk mendapatkan akses ke teknologi militer canggihnya.

Baca Juga: Komandan Resimen Pengawal ke-331 Rusia, Kolonel Sergei Sukharev Tewas Berdampingan Bersama 4 Anggotanya

Itu terjadi setelah Presiden AS Joe Biden memperingatkan pemimpin China itu bahwa negaranya akan menghadapi konsekuensi jika memberikan bantuan ekonomi atau militer ke Rusia, sementara pasukannya berperang di Ukraina.

"Untuk bisa bertahan, Rusia harus menjadi koloni China pada saat ini," ujar Harry yang dikutip Daily Star.

"Itulah satu-satunya cara Rusia mendapatkan dukungan finansial yang dibutuhkan untuk bertahan hidup," tambah Harry.***

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x