Rusia dan Barat Berselisih Soal Pembayaran Gas dalam Mata Uang Rubel

- 30 Maret 2022, 09:46 WIB
Rusia dan Barat berselisih soal pembayaran gas dalam mata uang rubel.
Rusia dan Barat berselisih soal pembayaran gas dalam mata uang rubel. /Reuters

Baca Juga: Hadiahkan Al Fatihah untuk Diri Sendiri, Ini Cara Mengamalkannya dan Rasakan Manfaat serta Keutamaannya

Anggota parlemen Rusia Ivan Abramov mengatakan penolakan oleh G7 untuk membayar gas Rusia dalam rubel akan menyebabkan penghentian pasokan, menurut kantor berita RIA.

Abramov duduk di komite kebijakan ekonomi Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia.

Habeck dari Jerman menyebut Rusia sebagai "pemasok energi yang tidak dapat diandalkan".

Baca Juga: Wanita Pelatih di SeaWorld Tewas Mengerikan Dilempar, Dicabik dan Ditenggelamkan Paus Pembunuh

Ketika ditanya tentang apa yang terjadi jika Rusia menghentikan pengiriman gas, dia menambahkan: "kami siap untuk semua skenario dan tidak hanya sejak kemarin".

Namun, Uni Eropa akan berjuang untuk mengganti semua ekspor gas Rusia dalam waktu singkat, kata para ahli.

Baca Juga: Rusia akan 'Mengkloning' Prajurit Elit Berusia 3.000 Tahun yang 'Digunakan untuk Perang Putin di Ukraina'

Pengiriman gas Rusia ke Eropa pada tiga rute pipa utama stabil pada hari Senin, dengan pipa Yamal-Eropa terus mengalir ke arah timur dari Jerman ke Polandia, data operator menunjukkan.

Gazprom Rusia mengatakan bahwa pihaknya terus memasok gas alam ke Eropa melalui Ukraina sejalan dengan permintaan dari konsumen Eropa.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah