Menurut Gref, pengiriman kargo telah turun enam kali lipatnya, sementara transportasi melalui laut dan udara juga terhambat karena sanksi mencegah maskapai Rusia terbang ke barat dan kapal di bawah bendera Rusia dilarang masuk ke pelabuhan Uni Eropa.
Meski mengakui adanya kemunduran besar-besaran, para pejabat Rusia mengatakan bahwa ekonomi berjalan lebih baik dari yang diperkirakan sebelumnya, di mana beberapa aliran yang sudah terdiversifikasi dan harga energi yang lebih tinggi, sebagian akibat sanksi, justru membantu pendapatan negara.
"Ketika Uni Eropa bersiap untuk tidak menggunakan bahan bakar fosil dari Rusia pada tahun 2027, Rusia telah mengalihkan lebih dari setengah pasokan minyaknya ke Asia," kata Alexander Dyukov, kepala produsen minyak terbesar ketiga negara itu yaitu Gazprom Neft di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF).
Sementara Dmitry Pankov, kepala eksekutif Delo Group yang mengoperasikan perusahaan kargo kereta api terkemuka Rusia Transcontainer dan perusahaan Global Ports dengan terminal laut di barat laut negara itu, timur jauh dan selatan, mengatakan bahwa penurunan dalam pengiriman kargo berlanjut, tapi klien yang berasal dari Asia mulai bermunculan.
"Itu bukan jalur (laut kargo) global - kebanyakan operator lokal," katanya pada forum yang sama pada hari Jumat.***