Harga Pertalite Naik Jadi Rp10.000, Sopir Angkot di Bandung, Cirebon, dan Majalengka Sulit Dapat Setoran

- 3 September 2022, 17:01 WIB
Foto ilustrasi angkutan kota (angkot) yang beroperasi di Sumedang.*
Foto ilustrasi angkutan kota (angkot) yang beroperasi di Sumedang.* /Kewoy/Zonapriangan.com

ZONA PRIANGAN - Apa yang dikhawatirkan masyarakat akhirnya terjadi, harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite naik Rp2.400.

Semula harga Pertalite per liternya cuma Rp7.600 sekarang jadi Rp10.000. Dengan kenaikan yang cukup besar, dipastikan bakal menghantam sektor lainnya.

"Kemarin-kemarin susah mendapatkan Pertalite. Sekarang malah diumumkan naik harga. Cari nafkah tambah sulit," kata Sitepu, sopir angkot Cibiru-Cicadas, Bandung.

Baca Juga: Hati-hati Memasuki Kawasan Cadas Pangeran, Sering Terjadi Peristiwa Aneh Menimpa Pengendara

Menurut Sitepu, setoran dipastikan bakal naik. Nanti kalau tarif angkot naik, bakal ramai lagi.

"Kenaikan BBM, dampaknya langsung terasa oleh sopir angkot. Setoran naik, sementara saat ini saja, cari penumpang sulit, " ujarnya.

Tidak hanya di Bandung, jeritan serupa dikemukakan oleh sopir angkot yang beroperasi di Cirebon.

Baca Juga: Danau Setupatok, Tempat yang Indah namun Penuh Misteri

Ujang Sapta, sopir angkot D5, jurusan Terminal Dukuhsemar geleng-geleng kepala ketika diberi tahu harga Pertalite menjadi Rp10.000.

"Kalau sekarang harga Pertalite Rp10.000 itu bukan naik. Kalau naik tuh ya, Rp500 atau Rp1.000. Kalau sampai Rp2.400 itu namanya ganti harga," kata Ujang Sapta bercanda dengan nada kesal.

Ujang Sapta mengaku, sopir angkot kadang cuma capek di jalan. Uang didapat hanya cukup untuk setoran, bahkan kadang kurang.

Baca Juga: Sanghyang Kenit Cocok untuk Munggahan, Ingat Wisatawan Jangan Memegang Batu Stalaktit dan Stalagmit

"Gimana mau bisa bawa uang untuk anak dan istri. Sekarang BBM naik lagi. Cari penumpang sulit, banyak yang pake ojol," ucap Ujang.

Kenaikan harga Pertalie dikeluhkan juga oleh, Aripin sopir angkot Maja-Kadipaten, Majalengka.

"Kalau tarif angkot naik, pasti yang disalahkan sopir. Padahal sudah jelas-jelas harga BMM naik duluan," ujar Aripin.

Baca Juga: Kasihan Ayam Kalkun, Sejumlah Negara Tidak Mau Mengakui Sebagai Tempat Kelahirannya

Aripin pun mengkhawatirkan pemilik angkot pasti menaikkan setoran, padahal jumlah penumpang angkot makin sepi.

"Tapi cari kerjaan lain susah, jadi mau apa lagi," kata Aripin.***

Editor: Parama Ghaly


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x