Untuk Mengendalikan OPEC+ atas Pengurangan Produksi Minyak, Panel Senat AS Ajukan RUU

- 20 Oktober 2022, 17:13 WIB
Gambar logo OPEC menjelang pertemuan informal antara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Aljir, Aljazair, 28 September 2016.
Gambar logo OPEC menjelang pertemuan informal antara anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Aljir, Aljazair, 28 September 2016. /REUTERS/Ramzi Boudina

Sekarang, masa depan RUU tergantung pada Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, seorang Demokrat. Jadwal Senat kemungkinan akan padat setelah pemilihan, yang dapat mencegah pertimbangan RUU tersebut. 

"Apa yang dilakukan Saudi Arabia untuk membantu (Presiden Rusia Vladimir) Putin terus mengobarkan perang keji melawan Ukraina akan lama dikenang oleh orang Amerika. Kami sedang mencari semua alat legislatif untuk ditangani dengan baik. tindakan yang mengerikan dan sangat sinis ini, termasuk RUU NOPEC," kata Schumer pada 6 Oktober.

Baca Juga: Suami Ketua DPR AS Nancy Pelosi Opsi Beli Nvidia dan Micron dengan Kerugian di Bawah $1 Juta

Jika disahkan oleh kedua kamar Kongres dan ditandatangani oleh Biden, NOPEC akan mengubah undang-undang antimonopoli AS guna mencabut kekebalan kedaulatan yang telah melindungi anggota OPEC+ dan perusahaan minyak nasional mereka dari tuntutan hukum atas kolusi harga.

Hingga saat ini masih belum jelas, bagaimana pengadilan federal dapat menegakkan keputusan peradilan antimonopoli terhadap negara-negara asing. Amerika Serikat juga dapat menghadapi kritik atas upayanya untuk memanipulasi pasar lewat rencana pelepasan 180 juta barel minyak dari cadangan minyak darurat antara Mei dan Desember.***

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x