ZONA PRIANGAN - Apple Inc pada hari Kamis melaporkan pendapatan dan laba yang melampaui target Wall Street, salah satu dari sedikit titik terang di sektor teknologi yang terpukul akibat pengurangan pengeluaran karena inflasi.
Perkiraan untuk kuartal liburan lebih suram. Meskipun tidak memberikan angka spesifik, Apple mengatakan pertumbuhan pendapatan akan turun di bawah 8% pada kuartal Desember. Tetapi tidak separah Amazon.com, sahamnya turun hingga 14%.
Saham Apple awalnya merosot dalam perdagangan setelah jam kerja tetapi pulih di wilayah positif.
Baca Juga: Saudia akan Masuk Pasar Taksi Udara, Membeli hingga 100 Pesawat Listrik dari Lilium
Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California diselamatkan oleh teknologi tertuanya, komputer laptop, sementara bintangnya, iPhone, tersandung.
Meskipun penjualan iPhone tidak sekuat yang ditargetkan beberapa analis, itu masih merupakan rekor untuk kuartal September. Penjualan Mac sebesar $11,5 miliar (sekitar Rp179 triliun) jauh melampaui perkiraan analis sebesar $9,36 miliar (sekitar Rp145,7 triliun).
Hasil Apple menunjukkan beberapa ketahanan dalam menghadapi ekonomi yang lemah dan dolar AS yang kuat yang telah menyebabkan laporan bencana dari banyak perusahaan teknologi. Seperti induk Facebook Meta dan Snap.
Secara keseluruhan, Apple mengatakan pendapatan kuartalan naik 8% menjadi $90,1 miliar (sekitar Rp1,4 kuadriliun), di atas perkiraan $88,9 miliar (sekitar Rp1,3 kuadriliun), dan laba bersih $1,29 (sekitar Rp20 ribu) per saham, melampaui perkiraan analis rata-rata $1,27 (sekitar Rp19.770) per saham, menurut data Refinitiv.