Network
ZONA PRIANGAN - Menjelang Hari Raya Idul Adha pada tahun ini pemesanan hewan kurban terutama sapi meningkat dibanding pada lebaran tahun lalu.
Penjual hewan kurban jenis sapi Agus Muhyanto warga Desa Wonoharjo Pangandaran mengatakan, dirinya sudah menjual limapuluh ekor sapi.
"Kalau dibandingakan tahun lalu, ada kenaikan 10-15 persen. Memang tidak sangka, semula para penjual pesimis terkait ada wabah corona," ujar Agus, Minggu 26 Juli 2020.
Baca Juga: Sempat Jadi Anak Hilang, Erik Setiawan Kembali ke Persib dan Pernah Berkostum Persija
Efek dari meningkatnya pembeli, lanjut Agus, harga jual hewan kurban pun otomatis naik. Namun kenaikannya masih wajar.
Agus menjual hewan kurban sapi dengan berbagai jenis dari yang termurah Rp 12 juta hingga termahal Rp 34 juta.
"Alhamdulilah, pemesanan sapi meningkat dibanding tahun lalu. Soal harga ada kenaikan sedikit," ungkapnya.
Baca Juga: Cirebon Pernah Penuh Sesak oleh 200.000 Pelayat saat Pemakaman Majoor Tan Tjin Kie
Jenis sapi yang dijual Agus, meliputi Simental, Limosin, Brahman, Ongol dan Pegon. Sedangkan paling mahal jenis sapi Simental mencapai Rp 34 Juta.
"Untuk jenis sapi Simental ini dagingnya bisa mencapai 300 kilogram lebih untuk satu ekor," tuturnya.
Sampai saat ini konsumen atau pembeli sapi tidak mempermasalahkan dengan harga jual.
Baca Juga: Legenda Batu Ampar dan Balai Kambang Condet yang Dibangun Cuma Semalam
Pembeli diuntungkan karena tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan, selain itu hewan kurban diantarkan ke rumah pembeli tanpat ongkos kirim.
"Yang beli jelang hari H lebaran haji, biaya perawatan dan pengiriman gratis," katanya.
Semua calon pembeli terlayani dan bila ada yang memesan pada hari H-nya bisa dilayani dan akan dicarikan jenis sapi yang dikehendaki calon pembeli.
Baca Juga: Pot Gantung dan Tanaman Hias Menghilang. Ikon Kota Kembang Dipertanyakan
Pemesan juga banyak yang dari luar daerah di antaranya Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar.
"Bahkan pembeli juga ada dari Jawa Tengah Gandrung Cilacap," tambahnya.***
