Organisasi Parfi Terbelah Tiga, Kubu Soultan Saladin Siapkan Kongres

28 Juli 2020, 10:11 WIB
PENGURUS Parfi di bawah komando Soultan Saladin menyiapkan kongres ke-16.*/SUTRISNO BUYIL /

ZONA PRIANGAN - Puluhan artis menghadiri diskusi yang digelar pengurus Parfi hasil kongres Lombok 2016 di bawah komando Soultan Saladin, Senin 27 Juli 2020 malam.

Diskusi tersebut dimaksudkan untuk menjaring masukan para anggota terkait persiapan penglaksanaan konres.

"Kalau tidak ada aral melintang dan kondisi wabah pandemi Covid 19 berakhir, kami akan segera menggelar kongres Parfi ke 16. Tapi kalau situasi belum memungkinkan insya Allah tahun 2021," jelas Soultan Saladin.

Baca Juga: Gegara Ada Dua Lubang, Permasalahan Dibawa ke Ranah Hukum

Hadir dalam diskusi di antaranya, pengacara Edy Triyono Sumartadi yang diminta menjelaskan ihwal keabsahan Parfi.

Menurut suami artis Yanti Yaseer itu, masih ada kesempatan bagi Parfi untuk kembali ke titik nol.

"Karena keputusan tertinggi ada di tangan anggota, maka mengadakan kongres itu sangat bisa diadakan lagi agar Parfi memulai dari nol," kata Edy menjawab pertanyaan Soultan Saladin.

Baca Juga: Jabatan Direktur Tak Menghalangi Hobi Naik Motor, Iwan: Risikonya Paling Kehujanan

Hadir pula anggota Parfi Iwan Burnani, Eko Kalyanto, Yanti Yaseer Triyono, Zenny Nurjanah, Syamsul B. Adnan, Eddie Karsito, Mack Dum dan lain-lain.

Ketua Plt DPO versi DPP Parfi Gatot Brajamusti, Ronal Rinaldo menegaskan dirinya melihat ada surat mandat yang dibuat dan ditandatangani oleh AA Gatot.

Namun, belakangan Aa Gatot yang dalam masa tahanan atas kasusnya membantah membuat surat mandat untuk Soultan Saladin Cs.

Baca Juga: Cerita Munjul Bangke dan Misteri Cikurubuk Sekitar Waduk Darma Kuningan

Rencananya percepatan kongres dilakukan tahun ini atau paling lambat 2021.

Di rumah Haji Diyen Hasanuddin yang bergaya joglo dengan ornamen khas Jawa ini, mereka saling memberi masukan untuk organisasi yang terpecah tiga (Parfi Alicia Djohar, Parfi '56, dan Parfi Soultan Saladin).

Sementara Tebe, wartawan film senior berpendapat suka tidak suka Parfi sudah terbelah dan sulit untuk disatukan kembali seperti era tahun 70-80 an.

Baca Juga: Hati-hati Memasuki Kawasan Cadas Pangeran, Sering Terjadi Peristiwa Aneh Menimpa Pengendara

"Sepertinya organisasi Parfi dari sononya sulit disatukan dalam satu wadah. Terbukti dari setiap kepengurusan dari era Ratno Timoer , Aa Gatot Brajamusti hingga Alicia Djohar tak lepas dari gontok-gontokan," ujar Tebe.

Untuk bisa mengembalikan Marwah Parfi, menurut Tebe, Parfi harus dikembalikan ke kitah. Ke tujuan awal berdirinya Parfi untuk apa.

"Sudah saatnya bersaing sehat, artinya kalau memang sulit disatukan, ya jalani Organisasi Parfi. Biarkan ada Parfi 56, Parfi Kuningan, Parfi Soultan Saladin, dan Parfi versi siapapun," ujar Tebe.

Baca Juga: Dewi Rezer Sering Berdoa agar Tidak Dipertemukan dengan Laba-laba

"Yang penting legalitas diurus, jangan seperti selama ini. Meski memiliki nama besar tapi legalitas negara tidak diurus. Jadi tidak memiliki catatan resmi negara," tegas Tebe.***

Editor: Parama Ghaly

Tags

Terkini

Terpopuler