Pada saat itu, tidak terbayangkan bahwa "pelawak yang sangat lucu, sangat populer dan dicintai oleh penonton" ini akan menjadi target utama Vladimir Putin dan "pemimpin dunia yang mewujudkan dan berbicara untuk seluruh bangsa".
"Kami membutuhkan pahlawan seperti dia, setelah Trump dan semua itu," sela direktur pelaksana Eccho Rights Fredrik af Malmborg.
Dalam serial tersebut, yang berlangsung selama tiga musim, Zelensky memerankan seorang guru sekolah menengah yang diangkat menjadi presiden setelah video seorang siswa yang mengomel tentang korupsi di Ukraina menjadi viral.
Baca Juga: Tinggalkan Jabatan Manajer, Model Cantik Ini Tampilkan Senapan Serbu Ingin Membidik Tentara Rusia
Keberhasilan acara itu mendorong Zelensky ke kursi kepresidenan dalam kehidupan nyata.
"Dia selalu berkata,'Di AS mereka sudah lama memiliki aktor yang menjadi presiden'", kenang af Malmborg.
Sementara perusahaan belum melakukan kontak dengan Zelensky sendiri baru-baru ini, Eccho telah melakukan kontak dengan beberapa perwakilannya.
"Satu telah melarikan diri ke Turki dan yang lainnya di Rotterdam, tetapi mereka berhubungan dengan 'Vova', karena mereka masih memanggilnya", kata af Malmborg.