Kurangi Risiko Tertular Penyakit Menular Pasangannya dengan Khitan, dr Boyke: Permintaan Banyak dari Perempuan

11 April 2021, 21:17 WIB
Kurangi Risiko Tertular Penyakit Menular Pasangannya dengan Sunat, dr Boyke: Permintaan Banyak dari Perempuan. /Pixabay/Derneuemann/

ZONA PRIANGAN – Berbagai metode khitan kini sudah banyak dilakukan masyarakat, diantaranya mulai dari konvensional, laser atau electric couter, dan klamp.

Semua metode tersebut bisa menjadi prosedur pilihan ketika seseorang ingin dikhitan.

Sementara pada pria dewasa, prosedur apakah yang paling dianjurkan?

Ketua PP Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI), Andi Asadul Islam, mengatakan dulu awalnya sunat itu dilakukan dengan cara konvensional.

Baca Juga: Candaan Pangeran Philip Dikabulkan, Jenazahnya Diangkut Mobil Land Rover

Baca Juga: Viral, Seorang Satpam Tidur dan Belajar di Dekat Mesin ATM

"Didahului anestesi, terus dipotong sedikit dari atas dulu bagian kanan, melingkar ke kanan, lalu melingkar ke kiri baru dijahit. Dengan pemotongan tersebut banyak risiko yang bisa dihadapi saat khitan seperti perdarahan dan infeksi yang cukup tinggi karena adanya luka terbuka," kata Andi dalam webinar Forum Jurnalis Online (FJO), Kamis 8 April 2021 lalu.

Namun, lanjut Andi, keputusan penggunaan metode khitan kembali lagi pada pasiennya. Pada laser, digunakan semacam lempeng besi tipis yang dipanaskan dengan listrik.

"Prinsipnya, sama seperti solder. Ketika ujung lempeng menyala proses pemotongan pun dilakukan," paparnya.

Risiko perdarahan saat khitan, kata Andi, tergantung ukuran penis. Sebab, makin besar ukuran penis, makin besar juga pembuluh darah sehingga risiko perdarahan makin besar.

Baca Juga: Enggan Membayar Tol, Penduduk Desa Berinisiatif Membuat Tol Sendiri

Baca Juga: Hadapi Perang Lawan Ukraina, Rusia Kerahkan Tentara Robot yang Sukses di Pertempuran Suriah

Baca Juga: Ini Beberapa Penyebab yang Membuat Kucing Usia 4 Tahun Tetap Terlihat Kurus

"Berbeda dengan metode klamp di mana prosedur dilakukan tanpa jahitan dan menggunakan semacam alat penjepit. Lagipula, jika menggunakan klamp diameter penis maksimal yang dikhitan yakni 3,4 cm," ujarnya.

Senada dengan itu, praktisi kesehatan seksual dr Boyke Dian Nugraha menjelaskan sejumlah dampak positif sunat. Khususnya sunat bagi orang dewasa. Di antaranya adalah mengurangi risiko tertular penyakit menular untuk pasangannya.

"Banyak sekali permintaan sunat untuk orang dewasa muncul dari pihak perempuan. Dia menegaskan sunat atau sirkumsisi selain dari aspek agama dan budaya, juga ada aspek kebersihan dan kesehatan," ungkapnya.

Boyke menjelaskan, seperti diketahui virus HPV atau Human Papillomavirus memicu terjadinya penyakit menular seksual (PMS). Virus ini dalam kondisi tertentu bisa memicu kanker.

"Pada pria yang tidak disunat, berpotensi terdapat kotoran, bakteri, atau virus lainnya di sekitar kepala penisnya," ujarnya.

Baca Juga: Model Playboy dan Fans Chelsea Frustasi dengan Lockdown dan Nyatakan Cinta pada Timo Werner dan Mason Mount

Baca Juga: Bentuk Daun Keladi White Wings Cukup Unik, Sering Disebut Keriting

Sebab, lanjut Boyke, dalam kondisi normal kepala penis pria yang tidak disunat tertutup kulup atau kulit. Butuh perawatan khusus, seperti pembersihan secara berkala bagi pria yang tidak disunat.

"Ada sejumlah pasangan perempuan yang khawatir jika pasangannya tidak disunat terdapat bakteri Ecoli atau sejenisnya," katanya.

Sementara itu, Genky lajang asal Jepang salah satu pelaku sunat dewasa, yang turut hadir pada webinar, mengatakan meski dalam budaya Jepang tidak dikenal sunat, dia lakukan sunat demi kesehatan dan masa depan serta memilih melakukan sunat di Indonesia.

Dalam webinar ini hadir pula bintang tamu misterius, sebut namanya Mawar, dia menyampaikan permintaan sunat pada suaminya.

Sebelumnya dia pernah menikah dengan pria yang telah disunat. Sedangkan yang saat ini suaminya belum disunat.

“Saya merasakan ada perbedaan antara suami yang telah disunat dan belum disunat, agak kerepotan untuk kebersihan dan merasa kurang nyaman saat berhubungan. Jadi kami memutuskan suami juga harus disunat agar pernikahan kami bahagia,” pungkasnya.***

Editor: Yurri Erfansyah

Tags

Terkini

Terpopuler