ZONA PRIANGAN - Rekaman penari twerking di acara militer Australia telah menciptakan gebrakan besar di negara itu, dengan Angkatan Laut Australia menghadapi kritik atas pertunjukan tari yang dianggap "tidak pantas".
Sekelompok penari tampil pada upacara commissioning HMAS Supply, kapal angkatan laut baru senilai $ 2 miliar atau sekitar Rp29 triliun, di Sydney pada 10 April, seperti dilaporkan The Week.
Rekaman penari twerking, muncul di media sosial pada Rabu dan dengan cepat menjadi viral.
Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 17 April 2021: Bongkar Makam Jadi Petaka, Al Gagal Tes DNA, Pak Surya pun Murka
Video tersebut memperlihatkan sekelompok tujuh penari perempuan mengenakan celana pendek hitam dan atasan merah, menari di depan kapal HMAS Supply.
Pertunjukan tari di acara militer resmi itu langsung mengundang kritik dari anggota parelemen konservatif.
Menurut BBC, anggota parlemen konservatif memimpin paduan suara yang mengkritik tarian tersebut, sementara tabloid di Australia menyebutnya sebagai penurunan standar militer.
Philip Thompson, anggota parlemen yang mewakili Herbert di Queensland, mempertanyakan perlunya memiliki penari di acara resmi.
"Standar di ADF, dan tentunya saat menugaskan kapal, harus sedikit lebih tinggi dari itu," kata Philip Thompson, anggota parlemen yang mewakili Herbert di Queensland, seperti dikutip ZonaPriangan.com dari NDTV.
Reaksi terhadap video di media sosial bervariasi dari mulai marah hingga merasa terhibur.
Apa yang dimulai sebagai kritik terhadap pertunjukan tersebut, kini telah berkembang menjadi sebuah cerita tentang liputan media yang tidak akurat setelah diketahui bahwa klip pertunjukan tersebut telah diedit secara salah oleh penyiar nasional, ABC.
ABC membagikan video pertunjukan di Twitter yang memisahkan antara bidikan para penari dan reaksi dari para pejabat dan pejabat yang menghadiri acara tersebut.
Namun, Angkatan Laut mengatakan tidak ada pejabat atau pejabat yang menyaksikan pertunjukan tersebut. Gubernur Jenderal David Hurley belum tiba pada saat rutinitas itu berlangsung, kata Angkatan Laut.
Baca Juga: Jennifer Aniston dan Sang Mantan Justin Theroux Susah 'Move On', Keduanya Masih Saling Mencintai
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan dia "kecewa" atas kesalahan laporan itu.
"Saya pikir standar telah gagal dan saya pikir pertahanan akan melihat masalah ini dan membuat perubahan apa yang mereka inginkan di masa depan," katanya, seperti dikutip The Guardian .
Baca Juga: Ditodong Tiga Orang Bersenjata, Mantan Bintang Manchester United Ini Jadi Korban Perampokan di Roma
ABC mengeluarkan permintaan maaf atas cara video itu diedit.
"Video itu seharusnya tidak diedit dengan cara itu dan ABC meminta maaf kepada Gubernur Jenderal dan Kepala Angkatan Laut, dan kepada pemirsa, atas kesalahan ini," kata penyiar itu dalam sebuah pernyataan.***