Penelitian di Barcelona, Temukan Efek Obat Ini yang Membuat Anak Jadi Autis

28 Mei 2021, 22:01 WIB
Anak autis menjalani terapi.* /Pixabay /Venita Oberholster

ZONA PRIANGAN - Ibu hamil yang mengonsumsi parasetamol bisa memicu anak yang dilahirkan mengalami autisme.

Penelitian itu dilakukan di Barcelona dengan menganalisa sekira 70 ribu anak, yang ibunya menggunakan parasetamol saat hamil.

Selain terancam austisme, anak yang lahir bisa mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau gangguan perilaku.

Baca Juga: Ini 7 Cara agar Otak, Jantung, Ginjal, Pankreas, Hati, Usus, dan Perut Tetap Sehat

Tetapi para peneliti mengatakan wanita tidak perlu berhenti minum obat parasetamol untuk meredakan rasa sakit mereka.

Studi tersebut menemukan bahwa anak-anak yang terpapar parasetamol sebelum lahir 19 persen lebih mungkin mengembangkan gejala autisme.

Selain itu, data menunjukkan 21 persen lebih mungkin mengembangkan gejala ADHD.

Baca Juga: Kucing Tidak Rasakan Manis, Kanguru Sulit Mundur, Siput Bisa Tidur 3 Tahun dan Ular Mampu Memprediksi Gempa

Penulis utama studi di Institut Barcelona untuk Kesehatan Global (ISGlobal), Sílvia Alemany, mengatakan: "Temuan kami konsisten dengan penelitian sebelumnya."

"Kami juga menemukan bahwa paparan prenatal terhadap parasetamol memengaruhi anak laki-laki dan perempuan dengan cara yang sama," ujarnya.

Amankah mengkonsumsi parasetamol selama kehamilan?

Baca Juga: Toko Ini Membiarkan Ada Kuburan di Dalamnya, Bukan Takut Pengunjung Justru Penasaran

Peneliti Jordi Sunyer mengatakan wanita tidak boleh menolak obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas selama kehamilan mereka.

Tapi dia memperingatkan "itu harus digunakan hanya jika diperlukan".

Bukti yang banyak menunjukkan bahwa paparan parasetamol di dalam rahim dapat menyebabkan kinerja kognitif dan masalah perilaku yang lebih buruk.

Baca Juga: Gurun Pasir Moynaq Dulunya Laut yang Dalam, Kini Jadi Kuburan Kapal Penangkap Ikan

Studi ini digambarkan sebagai yang "terbesar", termasuk data dari Inggris, Denmark, Belanda, Italia, Yunani dan Spanyol.

Prof Andrew Shennan, seorang profesor kebidanan, King's College London, mengatakan, wanita hamil punya alasan kuat menggunakan parasetamol, daripada obat itu disalahkan.

Dia mengatakan kepada The Sun: "Analisis tidak dapat mengesampingkan hal ini. Parasetamol adalah obat penting untuk menurunkan suhu, dan suhu tinggi bisa berbahaya bagi kehamilan."

Baca Juga: Bhutan Negara Unik, Melarang Warganya Miskin dan Pernah Menolak Kehadiran Internet

"Saat ini wanita harus tetap menggunakan parasetamol saat dibutuhkan, dan meminta nasihat dari dokter atau bidan jika tidak yakin," ucapnya.

Andres menambahkan, studi ini menunjukkan bahwa pada wanita yang menggunakan parasetamol saat hamil, kemungkinan autisme pada anak mereka bisa sedikit lebih tinggi.

Situs web NHS menyatakan: “Parasetamol telah digunakan secara rutin selama semua tahap kehamilan untuk menurunkan suhu tinggi dan untuk menghilangkan rasa sakit."

Baca Juga: Ini 5 Jembatan dengan Cerita Horor Menyeramkan, Nomor 2 Jadi Tempat Favorit Bunuh Diri

“Tidak ada bukti jelas bahwa itu memiliki efek berbahaya pada bayi yang belum lahir,” demikian bunyi pernyataan itu.

Tetapi wanita yang sedang hamil disarankan untuk menghindari obat pereda nyeri umum lainnya ibuprofen.

Menurut NHS, mengonsumsi ibuprofen pada tahap kehamilan ini dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi, termasuk masalah jantung pada bayi dan berkurangnya jumlah cairan ketuban.

Baca Juga: Kasihan Ayam Kalkun, Sejumlah Negara Tidak Mau Mengakui Sebagai Tempat Kelahirannya

Di Amerika, parcetamol dikenal dengan "acetaminophen", yang menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) "tampaknya menjadi pilihan terbaik untuk pengobatan demam selama kehamilan".***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler