ZONA PRIANGAN - Hasil penelitian tahun 2019 menyebut satu dari dua wanita mengalami sindrom penipu?
Nama terkenal seperti aktris pemenang Oscar Lupita Nyong'o dan mantan Ibu Negara AS Michelle Obama pernah mengalami sindrom penipu.
Sindrom penipu juga dirasakan oleh pengusaha muda dan sukses asal Singapura, Yeo Wan Qing.
Apa sih sindrom penipu? Simpelnya wanita sering dihinggapi rasa kurang percaya diri.
Perhatikan pertanyaan berikut: apakah saya cocok untuk pekerjaan itu? Apakah saya cukup baik mengerjakannya? Apakah rekan kerja menyukai hasil pekerjaan saya?
Jika pertanyaan-pertanyaan itu sempat terlontar dari seorang wanita, sudah bisa dipastikan yang bersangkutan terkena sindrom penipu.
Sindrom penipu ditandai dengan terus-menerus merasa tidak mampu terlepas dari pencapaian dan kemampuan seorang wanita.
Lupita Nyong'o sempat bertanya apa yang bisa dilakukan setelah meraih Oscar.
"Apakah saya sudah cukup baik menjalankan sebelum peran?" begitu tanya Lupita pada diri sendiri.
Baca Juga: Beruntunglah Memiliki Anak Perempuan, Itu Bisa Menjadi Pembebas dari Api Neraka
Pengusaha muda Yeo Wan Qing mengalami sindrom penipu. Padahal dia melambangkan kaum muda yang sukses.
“Kami mencapai tingkat keberhasilan 90 persen dalam membantu peserta pelatihan untuk mendapatkan pekerjaan,” kata Yeo berbagi pengalaman.
"Tapi saya tidak bisa merayakan kesuksesan atau merasa bahagia," tambahnya.
Baca Juga: Masyarakat Mesir Khawatir Kutukan Firaun, Kini Kematian Mulai Bermunculan
Dia diliputi oleh pikiran merasa seperti penipu. Dia tidak hanya kehilangan kepercayaan dirinya, dia mulai takut untuk pergi bekerja.
Dr Lim Boon Leng, seorang psikiater dari Dr BL Lim Center for Psychological Wellness, mengatakan sindrom penipu harus ditanggapi dengan serius.
“Perempuan yang mengalami sindrom penipu perlu menyadari bahwa orang menghargai keahlian mereka," ucapnya seperti dikutip channelnewsasia.com.
Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah
Menurut Dr Lim, ketakutan wanita akan hasil pekerjaannya adalah hal yang tidak berdasar.***