ZONA PRIANGAN - Seorang ibu tiga anak hancur hatinya setelah pasangannya lari dengan seorang pengungsi Ukraina setelah dia membiarkan wanita pengungsi itu ditampung dan masuk ke rumahnya.
Lorna Garnett mengatakan dia sangat sedih setelah pasangannya selama sepuluh tahun memutuskan untuk meninggalkannya dan lari bersama Sofiia Karkadym (22) hanya sepuluh hari setelah melarikan diri dari Ukraina yang dilanda perang.
Tony Garnett (29), seorang penjaga keamanan, yang tinggal di Bradford, West Yorkshire, mengatakan dia telah jatuh cinta dengan gadis berusia 22 tahun itu dan ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya, lapor Dailymail, 21 Mei 2022.
Sofiia, yang melarikan diri dari kota Lviv di Ukraina barat, mengatakan bahwa dia 'mencintai' Tony begitu dia melihatnya dan bahwa pasangan itu menjalani 'kisah cinta' mereka sendiri.
Tetapi, berbicara kepada Sun pada hari Minggu, Lorna mengatakan dia percaya Sofiia 'mengarahkan pandangannya pada Anthony sejak awal, memutuskan dia menginginkannya dan dia membawanya'.
Dia menambahkan: 'Dia tidak peduli dengan kehancuran yang ditinggalkan. Semua yang saya tahu telah berubah dalam waktu dua minggu.'
Baca Juga: Sepasang Sepatu Kets dari Merek Terkemuka 'Balenciaga' yang Tampak Robek dan Kotor Dijual Rp27 Juta
Lorna mengatakan bahwa dia memiliki keraguan tentang skema itu tetapi merasa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan setelah melihat situasi 'mengerikan' di Ukraina di berita.
Dia berkata: 'Saya memutuskan itu adalah hal yang benar untuk dilakukan untuk menampungnya dan membantu mereka ketika mereka sangat membutuhkan.
'Dan beginilah cara Sofiia membayarku karena memberinya rumah tumpangan.'
Baca Juga: Silakan Tanggung Dua Risiko Besar Ini, Jika Anda Berani Mencintai Suami Orang
Keluarga telah membawa Sofiia dalam upaya untuk melakukan bagian mereka untuk membantu Ukraina melarikan diri dari invasi Rusia, dengan Tony memberi tahu The Sun bahwa dia 'ingin melakukan hal yang benar' dan bahwa dia adalah orang pertama yang menghubungi di halaman Facebook di mana ia menawarkan untuk menampung seorang pengungsi di bawah skema Pemerintah.
Sofiia, yang bekerja sebagai manajer TI, terbang ke Manchester pada 4 Mei setelah menunggu selama berminggu-minggu di Berlin agar visa Inggrisnya disetujui.***