Terlalu Sering Menonton Sinetron di Televisi Bisa Memicu Serangan Jantung, Ini Penjelasannya

31 Mei 2022, 05:13 WIB
Membatasi jumlah waktu duduk menonton TV bisa menguntungkan bagi kesehatan.* /Unsplash/

ZONA PRIANGAN – Orang tua kita seringkali cerewet bahwa menonton TV tidak baik bagi kita. Dan hal itu merupakan bahan studi baru di Universitas Cambridge dan Hong Kong.

Kali ini penelitian bukan mengenai kesehatan mata, tetapi pada jantung, akibat sering menonton TV, termasuk sinetron.

Para peneliti memperlihatkan bahwa 11 persen kasus penyakit jantung koroner bisa dicegah bila orang-orang menonton TV kurang dari satu jam setiap harinya.

Baca Juga: Pertahanan Tentara Ukraina Mulai Jebol, Pasukan Rusia Masuk ke Severodonetsk dari Novoaydar dan Starobilsk

Ini bukan rahasia lagi bahwa risiko serangan jantung mencapai puncaknya bila seseorang memiliki gaya hidup malas gerak atau terus menerus duduk.

Para peneliti melihat data Biobank di Inggris pada lebih dari 500.000 orang dewasa yang telah diawasi sekitar 12 tahun, yang suka menonton televisi.

Hasil penelitian, memperlihatkan ada hubungan antara perilaku malas gerak seperti nonton sinetron atau duduk berlama-lama di depan komputer dengan DNA individu selain dan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: Jahe, Kunyit, Bawang Putih, dan Ginkgo Biloba Mampu Mencegah Stroke

Seperti dilansir laman Indiatimes.com, tim peneliti membentuk skor risiko polygenik (risiko genetik mengidap jantung koroner) untuk masing-masing orang.

Seperti diperkirakan para peneliti, orang yang memiliki skor risiko polygenik berada pada risiko tertinggi mengidap penyakit jantung koroner.

Para peneliti melihat bahwa orang yang menonton TV lebih dari empat jam setiap harinya memiliki risiko tinggi mengidap penyakit ini.

Baca Juga: Penyakit Ini Bisa Menjadi Penyebab Kematian, Buruan Makan Pisang, Jahe, dan Madu

Di lain pihak, yang menonton dua hingga tiga jam TV setiap hari memiliki 6 persen risiko rendah mengembangan penyakit ini.

Penting dicatat bahwa hubungan tersebut tidak tergantung pada kerentanan genetik dan pada faktor-faktor risiko lainnya.

Namun anehnya, melakukan hiburan di depan komputer benar-benar tidak berpengaruh pada risiko penyakit tersebut.

Baca Juga: Migrain dan Stroke Itu Gejalanya Hampir Mirip, Ini 4 Hal yang Harus Diketahui Sebagai Pembedanya

Dr Youngwon Kim, profesor di Universitas Hong Kong, menjelaskan, “Studi kami memberikan pandangan yang unik ke dalam peran potensial bahwa pembatasan melihat TV kurang dari satu jam setiap harinya sedikit mengembangkan penyakit tersebut.”

Kim menambahkan, "Membatasi jumlah waktu duduk-duduk menonton TV bisa menguntungkan.”

Mengubah gaya hidup tersebut juga bisa membantu individu dengan kecenderungan genetis penyakit jantung koroner untuk mengurangi risikonya.”***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler