ZONA PRIANGAN – Gempa bumi yang mengguncang Cianjur pada 21 November 2022 dengan kekuatan 5,6M sudah berlalu.
Namun, masih menyisakan banyak tangis dan duka bahkan trauma kepada yang mengalaminya.
Termasuk anak-anak yang terdampak akibat bencana ini. Sampai sekarang masih belum pulih ingatan dan sakitnya karena gempa tersebut.
Baca Juga: Kisah Korban Gempa Cianjur yang Mengungsi di Majalengka
Dampak psikologis anak yang mengalami bencana gempa memang tidak akan pulih secara sempurna.
Trauma yang dialami anak-anak bahkan bisa mengakibatkan post-traumatic stress disorder (PTSD).
PTSD merupakan gangguan kesehatan mental yang dialami anak-anak pascagempa bencana yang tidak akan hilang dalam sekejap.
Baca Juga: Selain Menyerang Kota Bandung, Kawanan Monyet Muncul di Sarongge Setelah Terjadi Gempa Cianjur
Oleh sebab itu, ada berbagai cara atasi trauma healing yang bisa diterapkan kepada anak-anak pascagempa di Cianjur.
Untuk lebih jelasnya perhatikan poin-poin berikut ini:
1. Buatlah situasi dan kondisi yang aman
Proses trauma healing kepada anak adalah dengan membuat mereka berada dalam situasi dan kondisi yang aman.
Meskipun berada di tenda pengungsian yang kurang nyaman daripada di rumah, yakinkan kepada mereka bahwa aman berada di sini.
2. Tetap ajak anak bermain dan melakukan aktivitas fisik lainnya
Anak tetaplah anak yang senang bermain. Oleh sebab itu, hindari memberikan beban pikiran kepada mereka.
Ajaklah anak bermain dengan mengeksplorasi lingkungan pengungsian. Dengan mempergunakan alat-alat yang sederhana bisa dijadikan mainan bagi mereka.
Baca Juga: Para Ilmuwan Melatih Tikus untuk Menyelamatkan Orang-orang yang Terperangkap Saat Gempa Bumin
Dampaknya nanti akan menghilangkan kejenuhan. Ajak juga mereka bernyanyi sesuka hati.
3. Ajak untuk tetap ikut rutinitas sehari-hari
Meskipun tinggal di tenda pengungsian, ajak anak untuk tetap melakukan rutinitas sehari-hari.
Dari mandi, membantu siapa saja, hingga ajarkan kepada anak untuk selalu bersyukur karena selamat dari musibah tersebut.
4. Sejenak jauhkan dari media
Media bisa menjadi pengaruh yang luar biasa kepada anak. Akibatnya trauma tetap menjadi-jadi. Jauhkan anak dari media sejenak.
Ponsel yang selama ini dipegang anak-anak hendaknya dinonaktifkan sementara untuk terhubung dengan koneksi internet.
5. Berikan makanan sehat dan bergizi
Tetap berikan anak-anak makanan dan minuman bergizi. Dengan makanan yang sehat, membuat fisik mereka tetap kuat menjalani hari-hari di pengungsian.
Makanan yang tinggi protein juga akan membantu anak tetap aktif dan ceria.***